Selasa 01 Nov 2016 16:19 WIB

Ini Harapan GNPF-MUI Soal Demo 4 November

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Bilal Ramadhan
Massa membentangkan poster di depan Gedung Sate, Kota Bandung, pada aksi demonstrasi umat Islam terkait pernyataan kontoversi Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang mengutip salah satu ayat Alquran, Jumat (21/10).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Massa membentangkan poster di depan Gedung Sate, Kota Bandung, pada aksi demonstrasi umat Islam terkait pernyataan kontoversi Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang mengutip salah satu ayat Alquran, Jumat (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID, ‎JAKARTA -- Gerakan Nasional Pendukung Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) mengharapkan tiga hal terkait aksi damai 4 November. Pertama, mengingat kegiatan tersebut adalah aksi damai, maka GNPF MUI berharap seluruh peserta aksi meniatkan hal yang sama.

"Niatnya yakni ikhlas semata untuk tegakkan kebenaran dan menuntut keadilan, jangan ada rasa marah, dendam, intrik politik. Jangan sampai mengotori niat itu karena nanti bisa tidak sukses," ujar Wakil Ketua GNPF-MUI Muhammad Zaitun Rasmin kepada Republika.co.id, Selasa (1/11).

Kedua, apabila ada orang-orang yang tidak setuju dengan aksi tersebut, maka dia berharap jangan menilai aksi tersebut secara berlebihan. Ketiga, GNPF-MUI berharap seluruh tokoh nasional, baik itu Wakil Presiden, Ketua MPR, Ketua DPR, Panglima TNI, dan Kapolri ikut membantu peserta aksi berbicara dengan Presiden Joko Widodo.

Tuntutan umat Muslim tidaklah berlebihan, yakni hanya meminta hukum ditegakkan sesuai peraturan berlaku. Dia membandingkan kasus Ahok dengan penistaan agama yang beberapa kali pernah terjadi di Indonesia. Di Bali misalnya. Terdakwa penistaan agama, Rusgiani, dijatuhi hukuman 14 bulan penjara.

Melihat adanya kasus serupa, GNPF-MUI meminta agar kepolisian menegakkan hukum seadilnya. Kasus dugaan penistaan oleh Ahok dinilai meresahkan sehingga sudah semestinya ditangkap. Zaitun juga berharap agar Jokowi mau menghargai keinginan delegasi peserta aksi untuk beraudiensi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement