REPUBLIKA.CO.ID, NAGREG -- Basarnas Bandung mengungkapkan hingga Selasa (1/11) pukul 08.00 WIB, Jalan Raya Bandung-Garut macet parah. Selain itu, dari arah Garut hingga ke Cicalengka Bypass menuju Bandung tidak bergerak. Kondisi ini terjadi karena adanya banjir di sejumlah ruas jalan.
"Yang dari Garut mau ke Bandung lebih baik lewat Cicalengka-Majalaya lancar, cuma ada genangan di pertigaan Cijapati, Majalaya," ujar Koordinator Humas Basarnas Bandung, Joshua melalui pesan singkat kepada awak media, Selasa (1/11).
Menurutnya, kondisi kemacetan lalu lintas dari Garut sudah mencapai Nagreg. Sementara, jalan Raya Bandung-Garut setelah PT Kahatex lengang. Namun, dari Cileunyi macet total.
Ia menuturkan, sampai saat ini hanya kendaraan besar jenis truk dan bus yang bisa lewat. Sementara kendaraan kecil mogok ditambah pergantian shift karyawan PT Kahatex menambah panjang kemacetan.
"Nagreg-Kahatex, (macet) kurang lebih 5 km, Cileunyi dari pintu tol macet ke arah Garut maupun ke Jatinangor," ungkapnya.
Ia menambahkan Basarnas Bandunv fokus melakukan pencarian dan pertolongan. Sehingga sewaktu-waktu ada yang membutuhkan di evakuasi maka pihaknya siap bergerak.
Sebelumnya, Basarnas Bandung mengungkapkan akibat hujan deras yang terjadi Senin (31/10) malam di wilayah Rancaekek, Kabupaten Bandung mengakibatkan genangan air sepanjang 500 meter dari mulai pabrik Kahatex hingga depan pabrik Djarum Super.
"Akibat hujan deras di seputaran Rancaekek telah terjadi genangan air sepanjang 500 meter dari depan Kahatex sampe depan Djarum Super sehingga mengakibatkan kemacetan yang panjang di kedua lajur/arah," ujar Koordinator Humas Basarnas Bandung, Joshua, Senin (31/10).
Menurutnya, ketinggian genangan air mencapai 30-50 cm dan akan terus bertambah jika hujan terus mengguyur. Saat ini, telah diberangkatkan 1 tim yang siaga menggunakan motor trail untuk melakukan pemantauan langsung.