Senin 31 Oct 2016 16:36 WIB

Yogyakarta Siaga Cuaca Ekstrem

Rep: Yulianingsih/ Red: Ani Nursalikah
Cuaca Ekstrem/Ilustrasi
Foto: bmkg.go.id
Cuaca Ekstrem/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemkot Yogyakarta menetapkan status siaga ancaman bencana akibat cuaca ekstrem di wilayah Kota Yogyakarta. Penetapan status siaga bencana akibat cuaca ekstrem ini dilakukan menyusul adanya peringatan dini dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir November mendatang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Agus Winarta mengatakan, status siaga bencana akibat cuaca ekstrem ini diberlakukan hingga Januari 2017 mendatang. "BPBD DIY memberikan arahan yang sama, setiap daerah diminta untuk siaga bencana akibat cuaca ekstrem," katanya, Senin (31/10).

Penetapan status ini dilakukan agar masyarakat melakukan peningkatan kewaspadaan terhadap ancaman bencana terkait munculnya cuaca ekstrem tersebut. Cuaca ekstrem yang berpotensi melanda wilayah DI Yogyakarta dan sekitarnya adalah hujan lebat disertai angin kencang dan petir serta gelombang air laut tinggi.

Akibat kondisi cuaca seperti ini Kota Yogyakarta berpotensi terjadi bencana banjir dan longsor terutama di wilayah bantaran Kali Code, Gadjah Wong dan Winongo serta potensi angin kencang di seluruh wilayah. "Ini dilakukan agar ada kesiapsiagaan warga terutama di bantaran sungai," ujarnya.

Plt Wali Kota Yogyakarta Sulistiyono mengaku, penetapan status siaga bencana tidak dilakukan secara asal. Melainkan didasarkan kondisi riil yang ada serta potensi yang bisa timbul. "Penetapan status itu bukan untuk memberikan warning bagi masyarakat, melainkan agar memudahkan setiap penanganan jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Masyarakat justru kami ajak supaya meningkatkan kewaspadaan," ujarnya.

Selain itu, dengan adanya penetapan status siaga tersebut, alokasi dana tak terduga dapat langsung dikucurkan. Semua kebutuhan warga yang terdampak bencana dapat dicukupi saat itu juga tanpa harus menunggu proses administrasi. Meski demikian, Pemkot berharap cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi dalam beberapa waktu ke depan tidak sampai menimbulkan bencana maupun korban jiwa dan harta benda.

Koordinator Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta, Joko Budiono mengatakan, potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir diperkirakan akan melanda DIY dan sekitarnya hingga sepekan ke depan. Angin kencang ini juga berpotensi membuat gelombang air laut di wilayah Pantai Selatan DIY mencapai 2,5 hingga empat meter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement