REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengunjungi markas Brigade Mobil (Brimob) di Kelapa Dua, Depok, pada Senin (31/10). Dalam kesempatan tersebut Tito menitipkan beberapa pesan kepada jajaran Brimob untuk siap sedia menghadapi proses pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017 dan demonstrasi 4 November 2016
"Saya instruksikan korps Brimob persiapkan fisik dan psikis untuk betul-betul siap hadapi waktu yang mungkin bisa panjang dalam menghadapi demo," ujar Tito dalam sambutannya di Depok, Senin (31/10).
Selanjutnya, kata dia, selain perihal persiapan fisik, hal yang penting juga mengingatkan kembali tentang standar prosedur operasional (SOP) dalam penggunaan senjata saat mengamankan massa demonstrasi. Tito ingin penggunaan senjata dibatasi dan bilapun digunakan seminimal mungkin.
"Penggunaan kekerasan dengan peluru tajam harus dibatasi hanya perintah tertentu aja. Enggak boleh main sendiri," ujarnya.
Dia mengingatkan, harus ada kerja sama yang kuat sehingga tidak mudah untuk terpecah belah dalam pelaksanaan nanti. Bilapun ada instruksi dari komando, maka harus jelas dan hindari menerjemahkan secara pribadi.
Selain itu, tambah Tito, penting juga untuk Brimob berkoordinasi dengan satuannya di wilayah masing-masing. Dengan begitu dalam praktik di lapangan nanti tidak ada perebutan baik dengan rekan kerja maupun dengan komando.
"Koordinasi baik, jangan salah kordinasi dengan teman dan komandan. Jangan antara kita saling ribut di Brimob, dengan satuan wilayah ribut, jangan sampai terjadi itu," jelasnya.
Terakhir, Brimob juga harus bekerja sama dan menjalin koordinasi dengan TNI terkait pengamanan Pilkada, nanti. Dengan begitu harapannya situasi dan kondisi saat proses Pilkada berlangsung dapat berjalan aman dan tertib.