Senin 31 Oct 2016 12:22 WIB

Ketua MPR: Demo Bukan Hanya Salah Rakyat, Tapi Pemimpinnya

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua MPR Zulkifli Hasan.
Foto: MPR
Ketua MPR Zulkifli Hasan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, menyampaikan keprihatinan maraknya demo-demo yang mengancam keutuhan berbangsa dan bernegara. Sebab menurutnya, bukan demonya yang mengancam, tetapi sikap pemimpin yang tidak bisa menjaga omongannya.

Pemimpin, kata dia, harus menjaga tutur kata, karena Indonesia merupakan bangsa yang beragam. Perkataan pemimpin jangan melampaui batas, apalagi bawa-bawa persoalan agama yang sensitif dan berdampak pada semua.

Ia menjelaskan, di beberapa daerah, ada pemimpin muslim memimpin daerah yang mayoritas kristen. Ada juga pemimpin Kristen memimpin daerah yang mayoritas masyarakatnya Islam.

''DKI kenapa berbeda, karena ada pernyataan Ahok yang melampaui batas bahkan melecehkan agama. Bagusnya kan jangan ada pernyataan aneh-aneh sehingga tidak demo. Jangan salahkan demonya saja, pemimpinnya harus dijaga lidahnya. Kalau pemimpinnya berlebihan ya terjadi demo,'' kata Zulkifli, kepada wartawan, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (31/10).

Karena itu, ia meminta orang yang ingin menjadi kepala daerah maupun anggota DPR mesti dilatih dan ditatar mengenai Empat Pilar MPR RI. Hal tersebut agar perilaku mereka disinari cahaya ilahi, berlaku adil dan beradab sehingga tidak sewenang-wenang.

Perkataannya pun mesti mempersatukan bangsa, tidak boleh mencaci apalagi soal agama. Kalau ada perbedaan, diselesaikan musyawarah mufakat. ''Jadi tidak hanya salah rakyatnya, sumbernya juga. Coba kalau ketua MPR ngomongnya juga sembarangan, bisa ribut juga,'' ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement