REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat keterpilihan atau elektabilitas calon gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan, diyakini dapat turun karena faktor citra sebagai menteri yang gagal. Hal tersebut diketahui dari hasil survei yang dilakukan Kedai Kopi pada 19-24 Oktober lalu.
"Ada 33,9 persen responden yang berpendapat elektabilitas Anies dapat turun karena citranya sebagai menteri gagal," ujar Direktur Kedai Kopi, Hendri Satrio, saat merilis hasil survei lembaganya, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Ahad (30/10).
Anies sebelumnya pernah menjabat sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan. Namun, pada perombakan kabinet jilid dua, Presiden Jokowi mencopot Anies dan menunjuk Muhadjir Effendy sebagai menteri yang baru.
Selain karena faktor dicitrakan sebagian masyarakat sebagai menteri gagal, lanjut Hendri, faktor lain yang dapat memengaruhi turunnya elektabilitas Anies yakni karena masyarakat menilai programnya sulit dimengerti. Ada 17,9 persen responden menganggap Anies-Sandiaga menyampaikan program yang sulit dimengerti.
Kedai Kopi juga menanyakan faktor apa yang membuat elektabilitas Anies Baswedan dapat meningkat. Hasilnya, sebanyak 36,7 persen responden berpendapat karena Anies adalah tokoh pendidikan.
Menanggapi hasil survei tersebut, tim pemenangan Anies-Sandiaga, Ferry Juliantono, membantah anggapan yang menilai Anies sebagai menteri gagal karena didepak dari Kabinet Kerja. Menurutnya, tak semua menteri yang diganti berarti memiliki kinerja buruk.
"Ada contoh Pak Jonan, sekarang diangkat kembali jadi menteri. Itu menunjukkan bahwa yang bersangkutan bukan tidak memiliki kapabilitas," kata Ferry.