REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan SAR Nasional Bandung menyampaikan, jumlah sementara pengungsi bencana banjir bandang di Kabupaten Bandung, Jawa Barat mencapai 691 jiwa. Angka tersebut berasal dari 199 keluarga.
"Total pengungsi sementara 199 KK atau 691 jiwa," kata Humas dan Protokoler Basarnas Bandung Joshua melalui telepon seluler, di Bandung, Ahad (30/10).
Ia menuturkan pengungsi itu merupakan rumahnya yang terdampak banjir luapan Sungai Citarum, yakni Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang. Korban banjir itu, lanjut dia, mengungsi di sejumlah gedung seperti gedung olahraga yang aman dari genangan banjir, sedangkan korban yang sakit dibawa ke rumah sakit terdekat.
"Evakuasi korban banjir ada yang dibawa ke rumah sakit terdekat, juga pemberian bantuan makanan ke pengungsi," katanya.
Ia menyebutkan jumlah pengungsi dan lokasi pengungsian di Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah dipusatkan di Gedung Inkanas sebanyak 201 jiwa, dan Gedung Baleendah 45 jiwa. Pengungsi di Kecamatan Dayeuhkolot tersebar pada sembilan titik dengan jumlah keseluruhan 265 jiwa dari 77 keluarga, dan pengungsi di Kecamatan Bojongsoang di Gedung Tanggo 45 jiwa dari 13 keluarga.
Banjir luapan Sungai Citarum itu merendam permukiman penduduk, sejak Sabtu (29/10) dengan ketinggian air sekitar satu sampai dua meter tersebar di beberapa titik banjir. Basarnas Bandung bersama tim petugas gabungan lainnya telah terjun ke lokasi banjir untuk membantu penyelamatan warga dan melakukan penanganan di tempat pengungsian.