Ahad 30 Oct 2016 19:26 WIB

Ahok Jadi Lebih Sering Diam? Ini Jawaban PDIP

Rep: Amri Amrullah/ Red: Angga Indrawan
Ahok
Foto: Republika/Noer Qomariah
Ahok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno mengklarifikasi informasi yang menyebut calon gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang kini jarang berbicara di hadapan media dan jarang tampil di hadapan publik.

Menurut Hendrawan, dalam kondisi tensi Pilkada yang meningkat sekarang Tim Pemenangan Ahok-Djarot berusaha mengamati dan mencermati berbagai blunder yang berkembang menjadi alat oleh lawan. Seperti membuka-buka file dan pernyataan-pernyataan Ahok.

"Tapi bukan instruksi (hemat bicara) kepada Ahok sifatnya, kalau instruksi bahasa yang terlalu keras. Semacam imbauan agar kondisi seperti sekarang harus lebih hati-hati," ujarnya kepada wartawan, Ahad (30/10).

Karena setiap pilihan kata dan pilihan pernyataan bisa dengan mudah disalahtafsirkan. Tapi ia memastikan pada saat kampanye Ahok pun akan tampil berbicara. "Masak untuk calon gubernur DKI perlu dikontrol, kan cukup diberi rambu-rambu jangan sampai membuat pernyataan-pernyataan yang multitafsir misalnya, atau gunakan kata-kata yang mudah disalahtafsirkan," katanya.

Ia mengakui, Tim Pemenangan Ahok-Djarot melihat ada warga yang suka dengan sifat spontan atas perkataan Ahok dan jumlahnya cukup besar. Warga DKI yang sudah jenuh dengan kepura-puraan serta sandiwara dan jenuh dengan kemunafikan.

Tapi mereka yang memahami sifat Ahok itu jumlahnya hanya 30-35 persen. Ada warga Jakarta yang ingin tetap menjaga kesantunan terutama mereka yang berusia 40 tahunan ke atas. Apalagi yang tradisinya Jawa, mereka lebih ingin calon gubernur yang lebih santun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement