REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat disambut masyarakat dengan berbagai keluhan saat mengadakan blusukan ke Cengkareng, Jakarta Barat, Ahad (30/10). Salah satu warga Cengkareng mengeluhkan tentang penggusuran yang sering terjadi di masyarakat pinggiran kota, utamanya di ibu kota.
Warga lainnya mengeluhkan tentang semakin sempitnya lapangan kerja yang tersedia di Jakarta. Tidak jauh dari tempat Djarot blusukan, seorang nenek menceritakan tentang masa tuanya yang susah ketika hidup sendiri di Jakarta.
Sementara itu, menanggapi keluhan dari seorang nenek yang hidup susah di Jakarta, Djarot menyarankan agar ia mau untuk tinggal di panti jompo. Di panti jompo, seorang lanjut usia, menurut Djarot, akan mendaptakan berbagai fasilitas kemudahan seperti makanan, pakaian, tempat tinggal layak dan beberapa teman sehari-hari untuk bersosialisasi.
Selain itu, ia juga meminta restu kepada masyarakat untuk bisa kembali melanjutkan program kerja untuk Jakarta sebagai Wakil Gubernur yang sudah dicanangkan sebelumnya. Pejawat Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot maju kembali berkampanye untuk Pilkada 2017 dengan memperoleh nomor urut dua.
Pada pilkada kali ini, Ahok-Djarot memiliki visi untuk menjadikan Jakarta sebagai etalase kota Indonesia yang modern, tertata rapi, dan manusiawi, serta fokus pada pembangunan manusia seutuhnya dengan kepemimpinan yang bersih, transparan, dan profesional.
Sementara itu, kontestan pilkada lainnya yang diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anies Baswedan-Sandiaga Uno, mendapatkan nomor urut 3. Sedangkan Pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono bersama Sylviana Murni memperoleh nomor urut 1.