Ahad 30 Oct 2016 11:47 WIB

Mukmin Kuat dari Andalusia

Red: M Akbar
Murniati Mukhlisin
Foto: istimewa
Murniati Mukhlisin

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Dr. Murniati Mukhlisin, M.Acc (Sakinah Finance, Colchester - Inggris)

 

Seperti yang sudah direncanakan, artikel Sakinah Finance yang lalu "Ummat Islam itu Harus Kaya" berlanjut pekan ini.

Sebagian kita mungkin sudah pernah membaca sejarah kejayan Islam al-Andalus atau dikenal sekarang sebagai Andalusia, sebuah provinsi di Spanyol. Bahkan sebagian sudah hijrah, bekerja, studi atau melancong ke sana. Pelajaran apa saja yang dapat kita petik? Siapa saja Mukmin Kuat pada masa itu? Mari lihat kupasan Sakinah Finance kali ini.

Mari kita ke Cordoba

"One minute you are in Arabia, the next in Christendom" demikian sepenggal kalimat dari Globetrotter Travel Guide yang menceritakan La Mezquita, satu masjid raksasa yang masih tersisa di Cordoba, Andalusia, Spanyol.

"Muslims are not allowed to pray inside" jerit petugas keamanan ketika melihat kami menunjukkan tiket masuk.

Sebelum abad ke-15, sebelum jatuhnya al-Andalus (Seville, Cordoba, Toledo, Malaga, Murcia, Granada, dan lainnya), masjid megah itulah yang memanggil para Muslim untuk sholat, di antara 600 masjid lainnya yang dibangun di Cordoba.

Sebelum itu, selama 781 tahun al-Andalus berada dalam pemerintahan Islam, dimana peradaban dunia dibangun, karya seni bertebaran, pendidikan dan pusat bisnis berkembang, penduduk hidup aman dan saling menghormati walau agama berlainan. Tariq ibn Ziyad lah yang memulai peradaban itu.

Abd ar-Rahman I, seorang sultan dari Damaskus yang membangun Masjid Agung Cordoba pada tahun 756. Berkat keahlian para ahli pahat dan seni ukir serta arsitek Islami, tak pernah puas mata menerawang bagaimana tempat wudhu digunakan, azan dikumandangkan di menara menjulang tinggi serta mihrab dihadapkan sebagai petanda arah kiblat yang bertatahkan emas, kristal dan keramik.

Menurut Alias dan Hikmah, 2013 di masa kedaulatan al-Andalus periode tahun 912-1013, Abdurrahman An-Nashir mendirikan Universitas Cordoba yang perpustakaannya memiliki ratusan ribu buku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement