REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan sidang umum Interpol merupakan aset bagi Indonesia untuk maju mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Keamanan tidak tetap PBB. Karena melalui Interpol, kerja sama keamanan dunia dapat disinergikan.
"Indonesia 2019-2020 akan mengajukan diri anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB dengan mengambil tema 'Kontribusi Terhadap Perdamaian Dunia'. Ini aset bagi Indonesia untuk mencalonkan diri," ujar Retno di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Ahad (40/10).
Menurut Retno, saat ini kontribusi Indonesia dalam penegakkan hukum keamanan dunia dalam menciptakan perdamaian sudah sangat diakui. Terbukti dengan sidang umum Interpol kali ini Indonesia menjadi tuan rumahnya. Retno juga menambahkan tantangan keamanan dunia kelak akan semakin banyak sehingga tidak mungkin bagi negara menyelesaikan masalah keamanan tersebut tanpa kerja sama dengan negara lain.
"Terorisme, perdagangan manusia, pemberantasan narkoba, ini tantangan dunia yang harus dikerjasamakan. Tidak bisa ditanggulangi oleh satu dua negara, tapi butuh kerja sama dunia internasional," ujarnya.
Dia menambahkan Kemenlu akan terus menjalin kerja sama dengan kepolisian RI guna menjawab semua masalah tersebut. "Maka kami akan terus bekerja sama dengan kepolisian Indonesia," kdia