Sabtu 29 Oct 2016 12:28 WIB

Aksi Bela Islam 4 November, Ratusan Muslim NTB ke Jakarta

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Ilham
Ribuan massa Ormas Islam melakukan longmarch menuju Bareskrim dan kemudian di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta, Jumat (14/10).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ribuan massa Ormas Islam melakukan longmarch menuju Bareskrim dan kemudian di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta, Jumat (14/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gelombang aksi damai terkait dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terus bergulir, tak terkecuali di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Sekitar 12 ribu massa dari elemen umat Islam NTB yang tergabung dalam Aliansi Umat Islam (AUI) NTB berkumpul di Islamic Center NTB pada Jumat (28/10), kemarin.

Ketua AUI NTB, Deddy AZ mengatakan, aksi kemarin untuk menuntut adanya ketegasan dari pihak berwajib. AUI NTB mengultimatum pemerintah untuk segera menangkap Ahok paling lambat pada 3 November. Apabila tuntutan ini tidak dipenuhi, elemen umat Islam NTB akan kembali turun ke jalan dengan jumlah massa yang lebih besar. Bahkan, ia katakan, ratusan orang juga siap berangkat ke Jakarta pada 4 November dalam Aksi Bela Islam.

"Ada sekitar dua sampai tiga bus, sekitar 150 orang ke Jakarta," ujarnya kepada Republika.co.id di Mataram, Sabtu (29/10).

Deddy juga mengapresiasi sikap Polda NTB yang begitu kooperatif dalam mengawal aksi kemarin. Selain itu, meski aksi massa diikuti sekitar 12 ribu orang, namun tidak ada sedikitpun gesekan dengan kepolisian. Menurutnya, hal ini juga tidak lepas dari peran Tuan Guru Haji (TGH) seperti TGH Hasanain Djuani dan TGH Muchlis yang ikut dalam aksi massa kemarin.

"Peran Tuan Guru di Lombok sangat berpengaruh, sehingga mampu meredam dan menenangkan massa," ungkapnya.

Jumat (28/10), usai Shalat Jumat, 12 ribu elemen umat Islam mendatangi Mapolda NTB di Jalan Langko, Mataram menuntut pihak kepolisian agar segera menyeret Ahok ke penjara. Aksi massa dimulai di Islamic Center NTB yang menjadi titik kumpul sebelum menuju Mapolda NTB. Sebelum bertolak ke Mapolda, Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin meminta agar tertib dalam menyuarakan aksinya.

"Saya harap tidak perlu ada sikap anarkis. Masyarakat NTB semua bersaudara dan cinta damai," ujarnya di Islamic Center, Mataram, Jumat (28/10).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement