Jumat 28 Oct 2016 22:17 WIB

Ribuan Umat Islam di DIY Tuntut Ahok Segera Dihukum

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Ilham
Aksi demonstrasi umat Islam menuntut Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dihukum. (ilustrasi).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Aksi demonstrasi umat Islam menuntut Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dihukum. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Di ujung Malioboro, di depan Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta, Jumat (28/10), siang, ribuan umat Islam melakukan orasi menuntut Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama segera dihukum. Mereka melakukan orasi yang diiringi seruan "Allahu Akbar".

Ribuan massa berasal dari berbagai organisasi umat Islam dan tokoh masyarakat Islam se-DIY. Mereka bergantian menyampaikan orasinya, diantaranya ustaz Puji Hartono, ustaz Irfan F.Awas, ustaz Hamid Ali, dan Syukri Fadloli.

Syukri Fadholi yang ditemui usai orasi mengatakan, hari ini ada sekitar 4-5 ribu umat Islam se-DIY berkumpul untuk menegakkan esensi dan prinsip-prinsip kehidupan umat Islam. Sebab, Ahok telah melakukan penistaan dan merobek-robek harga diri umat Islam.

Karena itu, kata dia, Presiden Jokowi dan Kapolri harus menghukum dan bertindak tegas kepada Ahok. "Saya khawatir kalau presiden tidak tegas, ada gerakan dari umat Islam yang lebih besar lagi dan gerakan ini akan meluas di seluruh Indonesia dan puncaknya di Jakarta 4 November besok," kata Syukri yang juga Ketua PPP DIY ini. Orasi diakhiri dengan shalat Ashar bersama.

Sementara, ustaz Puji Hartono mengatakan, untuk kedamaian dan kejayaan, umat Islam siapkan semuanya untuk Allah. "Di dalam hati umat beriman hanya ada Allah, taqwa, dan jihad fisabilillah," kata dia menegaskan.

Puji menegaskan, tujuan umat Islam ke depan istana Presiden di Yogyakarta untuk meninggikan agama Allah dan melawan orang yang menistakan Alquran. Puji mengatakan, Alquran bukan untuk alat memenangkan pilkada, bukan untuk SARA. "Alquran petunjuk jalan untuk keselamatan dunia dan akhirat," seru dia.

Ribuan massa itu tidak hentinya menggelorakan kalimat takbir. Mereka juga membawa spanduk dan poster yang di antaranya bertuliskan "Penjarakan Ahok demi bangsa dan keutamaan NKRI" dan "Ahok menghina Alquran didiamkan padahal Presiden disumpah dengan Alquran".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement