Jumat 28 Oct 2016 21:56 WIB

PBNU Bantu Polda Jaga Keamanan Aksi 4 November

Red: Ilham
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj saat memberikan keterangan pers menyikapi isu  Aksi Bela Islam II mendatang di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat (28/10).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj saat memberikan keterangan pers menyikapi isu Aksi Bela Islam II mendatang di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat (28/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta pihak yang akan menggelar demonstrasi di Jakarta, 4 November mendatang, tidak bertindak anarkis. Menurut Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj PBNU diminta oleh Kapolda Metro Jaya untuk ikut membantu mengamankan unjuk rasa tersebut dan pihaknya bersedia membantu.

Menyikapi pernyataan Ahok, PBNU menyerahkan persoalan itu pada proses hukum, terlebih Ahok sendiri telah meminta maaf. "Yang sudah minta maaf, ya dimaafkan, siapa pun itu, tetapi proses hukum jalan terus," kata Said Aqil Siroj dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (28/10).

PBNU mengimbau agar tetap menjaga akhlaqul karimah dengan tetap menjaga ketertiban, menjaga kenyamanan lalu lintas, dan dapat menjaga keamanan masyarakat. "Ujaran kebencian, mengumpat, mengata-ngatai itu bertentangan dengan nilai agama," kata ," katanya.

Menurut Said Aqil, di dalam agama kata-kata yang terucap tidak bebas nilai. Kata-kata buruk menimbulkan dosa. Said Aqil percaya bahwa unjuk rasa yang melibatkan puluhan ribu orang bisa berlangsung tertib sepanjang ada niat untuk tertib. "Pada waktu peringatan Hari Santri (22 Oktober lalu) yang hadir 50 ribu orang, tidak satu pun tanaman rusak, tidak satu pun rambu lalu lintas rusak," katanya.

PBNU mengimbau warga NU tidak ikut dalam aksi itu dan melarang penggunaan simbol-simbol NU di dalam aksi menuntut Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok atas ucapannya yang dianggap menistakan agama. "Kalau ada yang bawa atribut NU, itu bukan NU, kami sudah melarang," kata Said Aqil.

Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini mengatakan, PBNU tetap percaya hukum sebagai penyelesaian terbaik atas persoalan itu. "Janganlah suasana seperti ini berlarut-larut," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement