Jumat 28 Oct 2016 15:34 WIB

Istana Bantah Incar Dahlan Iskan

Rep: Halimatus Sa'diah/ Red: Bilal Ramadhan
Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan (tengah) seusai diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi penjualan aset PT PWU di Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Surabaya, Jatim, Rabu (19/10).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan (tengah) seusai diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi penjualan aset PT PWU di Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Surabaya, Jatim, Rabu (19/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo membantah pernyataan mantan menteri BUMN Dahlan Iskan yang menyebut dirinya sudah lama diincar oleh penguasa. Johan menegaskan, penegakan hukum tak pernah mengincar siapa pun.

"Saya tidak yakin apakah yang dimaksud Pak Dahlan Iskan dengan diincar kekuasaan itu adalah oleh Presiden Jokowi. Karena Presiden dalam penegakan hukum tidak pernah mengincar siapa pun," ujarnya, lewat pesan singkat pada Republika.co.id, Jumat (28/10).

Johan memastikan, Jokowi tak pernah melakukan intervensi kepada aparat penegak hukum. Karenanya, ia meyakini dugaan Dahlan tidak benar. Penegakan hukum, ia melanjutkan, sepenuhnya diserahkan kepada institusi penegak hukum baik itu Kejaksaan, Kepolisian maupun KPK.

"Selama ini Presiden Jokowi tidak pernah melakukan intervensi kepada aparat penegak hukum dalam melakukan proses hukum kepada siapa pun," kata dia.

Seperti diketahui, mantan menteri BUMN Dahlan Iskan ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pelepasan aset BUMD Provinsi Jawa Timur. Ia kini ditahan di Lapas Kelas 1 Surabaya. Saat hendak memasuki mobil tahanan, Dahlan menyebut tak kaget dengan penetapan tersangka tersebut.

"Saya memang sudah lama diincar penguasa," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement