Jumat 28 Oct 2016 15:32 WIB

Pesan Deddy Mizwar di Hari Peringatan Sumpah Pemuda

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar. (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar. (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengimbau para pemuda-pemudi bangsa memanfaatkan usia produktifnya untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat. Baik bagi dirinya juga negara.

Deddy mengatakan tahun 2020 sampai 2035, Indonesia akan menikmati suatu era yang langka yang disebut dengan Bonus Demografi. Dimana jumlah usia produktif Indonesia diproyeksikan berada pada grafik tertinggi dalam sejarah bangsa ini, yaitu mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk Indonesia sebesar 297 juta jiwa.

Bonus demografi ini dikatakannya menjadi peluang yang sangat strategis bagi sebuah negara untuk dapat melakukan percepatan pembangunan ekonomi dengan dukungan ketersediaan sumber daya manusia usia produktif dalam jumlah yang cukup signifikan.

"Dari segi pengetahuan agar bonus demografi ini dapat dimanfaatkan momentumnya dengan baik untuk menjadi global player," kata Deddy kepada wartawan usai menjadi inspektur upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-88 di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (28/10).

Menurutnya dengan memanfaatkan kekuatan pemuda yang dalam usia produktif akan membantu memajukan tanah air. Bonus demografi ini dikatakannya menjadi peluang tersendiri Indonesia semakin maju. "Tanpa memanfaatkan momentum ini sulit menjadi pemain dunia," ucapnya.

Apalagi ia menuturkan persaingan global sudah di depan mata. Karenanya persaingan tidak lagi skala nasional tapi internasional. "Di depan mata kita ada MEA dan Perdagangan bebas Asia dan dunia. Saatnya pemuda Indonesia membangun visi yang besar menatap dunia," ujarnya mengutip sambutan Menpora yang dibacakannya.

Oleh karenanya, ujar dia, baik pemerintah dan masyarakat sendiri harus menyiapkan generasi muda yang berkualitas. Yang memanfaatkan peluang di tengah kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Karena, jumlah yang besar saja dinilai tidaklah cukup tanpa diimbangi dengan kualitas yang baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement