Jumat 28 Oct 2016 10:06 WIB

Balon Cuaca Ekspedisi 'Menembus Langit' Pecah di Udara

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Andi Nur Aminah
Langit
Foto: pexels
Langit

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat tanpa awak atau unnamed aerial vehicle (UAV) Ai-X1 atau yang disebut ekspedisi 'Menembus Langit' berhasil diluncurkan pada Jumat (28/10) sekira pukul 06.00 WIB. Peluncuran pesawat buatan anak dalam negeri itu, diluncurkan di Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer LAPAN, di Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat.

Pemantauan dilakukan di Internet Data Center (IDC), Gedung Cyber, Jakarta sejak pukul 05.00 WIB. Peluncuran membutuhkan kondisi cuaca, kecepatan angin dan lain-lain.

Peluncuran pesawat buatan Aero Terrascan tersebut akan disertai dengan balon atau yang biasa disebut balon cuaca. Ekspedisi ini bertujuan mendukung eksplorasi stratosfer dan mengembangkan riset aeronautika Indonesia.

Sayangnya, pada ketinggian 10 kilometer atau pukul 06.53 WIB, balon cuaca tersebut pecah. Hal tersebut membuat pesawat otomatis menyelamatkan diri dan kembali landing.

"Kita belum tahu kenapa sampai pecah, sepertinya karena awan. Sehingga pesawat hanya mencapai ketinggian 10 kilometr dari target 30 kilometer. Pas landing bisa lihat kotak hitamnya," kata Program Director Menembus Langit, Azhar T Pangesti.

Pesawat berhasil landing pukul 07.09 WIB di Pameungpeuk, Garut. Ia mengatakan, pesawat akan diluncurkan ulang pada Sabtu (28/10) besok.

Sebelum peluncuran final, pada Jumat (28/10) pagi, tim 'Menembus Langit' telah melakukan uji penerbangan menuju stratosfer dengan prototype Ai-X1 pada tanggal 27 Agustus lalu. Uji coba penerbangan bertujuan mengetahui kemampuan UAV untuk kembali kepada home point, kekuatan struktur UAV, jangkauan telemetri hingga ketinggian 12,9 kilometer  dan kemampuan autopilot secara umum.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement