REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto bertemu Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop untuk membahas penanggulangan terorisme dan penguatan keamanan nasional.
"Kita bincangkan mengenai keamanan nasional, penanggulangan terorisme yang sudah dibangun sejak bulan Agustus di Bali dan bagaimana kelanjutannya," kata Wiranto di Jakarta, Rabu (27/10).
Selain itu, Wiranto mengatakan, kedua pihak juga membicarakan sikap Indonesia terhadap Laut China Selatan. Wiranto mengatakan, Australia membantu Indonesia untuk memerangi radikalisme dan terorisme seperti pada penumpasan kelompok teroris Santoso.
"Penumpasan Santoso, itu tidak terlepas dari bantuan intelijen Australia untuk bisa mengungkap lebih jauh lagi dengan teknologi yang canggih," ujarnya.
Selain itu, Wiranto berharap ada transfer teknologi antara Australia dan Indonesia sehingga masing-masing negara di kawasan dapat mandiri dan bekerjasama dengan baik dalam melawan teroris yang tidak mengenal batas-batas wilayah.
Julie Bishop mengatakan, kedua pihak ingin terus meningkatkan kerja sama dalam penanggulangan tindak terorisme dan cara menanggulangi ekstrimisme.
"Kedua negara saling berbagi informasi dan data intelijen untuk melindung masing-masing warga kami dari terorisme," katanya.
Kedua pihak juga berdiskusi mengenai kembalinya pejuang teroris asing ke negara asal yang harus diantisipasi dalam menjaga keamanan nasional.
"Kedua negara saling berbagi informasi dan data intelijen untuk melindungi masing-masing warga kami dari terorisme," ucapnya.