REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Leader Komunitas Hackathon (Hacking Marathon) Pri Anton Subardio memberikan tips pengamanan dari tindak kejahatan hacking bagi mahasiswa Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika (AMIK BSI) Purwokerto.

Kegiatan yang dikemas dalam bentuk workshop internet security itu dilaksanakan di aula kampus BSI Purwokerto, Jalan Prof  Dr HR Boenyamin nomor  106, Pabuaran, Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa (25/10/2016).

Menurutnya, keamanan adalah bebas dari bahaya. Dapat diartikan pada tindak kejahatan, segala bentuk kecelakaan dan lainnya. Begitu juga dengan sistem jaringan internet. Keamanan tersebut sangat diperlukan, terutama dari bentuk tindakan kejahatan hacking.

“Seorang administrator server harus mengetahui aspek keamanan yang harus dimiliki untuk mengamankan sistem keamanan jaringan. Seperti, privacy, integrity, aunthetication, availability, access control, non-repudiation dan accountablity. Sedangkan keamanan pada sistem operasi terdiri dari terminologi, enkripsi dan ROT13,”  papar Pri.

Pri menambahkan,  seorang hacker yang akan meretas suatu web atau aplikasi yang berbasis internet lebih banyak menggunakan port-port yang terbuka pada server. Ketika terdapat celah pada port server yang terbuka, maka hacker memanfaatkannya sebagai pintu masuk dan secara otomatis data yang ada pada server tidak akan aman.

“Sebisa mungkin ketika membangun server kita coba untuk meretasnya sendiri. Tujuannya adalah untuk mengetahui keamanan dari server yang kita bangun,” tutur  Pri.

Kegiatan yang bertemakan “Build Security With Creativity ” itu diikuti oleh mahasiswa semester lima AMIK BSI Purwokerto program studi Teknik Informatika.

Ikuti Whatsapp Channel Republika