Rabu 26 Oct 2016 14:11 WIB

Banjir Gorontalo Meluas Hingga 9 Kecamatan

Warga bertahan di depan rumah mereka yang tergenang banjir di Desa Sukorejo, Grobogan, Jawa Tengah, Senin (10/10).
Foto: Antara/Aji Styawan
Warga bertahan di depan rumah mereka yang tergenang banjir di Desa Sukorejo, Grobogan, Jawa Tengah, Senin (10/10).

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Setelah sebelumnya merendam empat kecamatan di Kabupaten Gorontalo, banjir kini meluas hingga merendam sembilan kecamatan diwilayah tersebut, Rabu (26/10). Daerah yang terendam banjir di antaranya Kecamatan Limboto, Limboto Barat, Tolangohula, Tibawa, Asparaga, Bilato, Dungaliyo, Tilango dan Boliyohuto.

Banjir terjadi akibat hujan deras yang melanda daerah tersebut sejak Selasa (25/10) kemarin. Akibatnya tiga sungai meluap, yaitu sungai Marisa, Sungai Bionga dan Sungai Moloopu.

Sekretaris Badan Penanggunaan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo mengatakan, banjir menggenangi 20 desa dan terjadi juga bencana longsor di dua desa. "Dua desa yang terjadi longsor yaitu, Desa Malahu di Kecamantan Limboto dan Desa Tamaila di Kecamatan Tolangohula," jelasnya.

Sedangkan penanganan yang dilakukan oleh BPBD Kabupaten Gorontalo yaitu melakukan evakuasi di sejumlah tempat yang terdampak banjir. Evakuasi dilakukan dengan melibatkan tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri dan juga Tagana.

Safwan Bano, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gorontalo, Rabu mengatakan, pihaknya mendata terdapat 4.296 jiwa yang menjadi korban banjir yang tersebar di sembilan kecamatan. "Saat ini kami telah menyiapkan dapur umum di posko banjir yang terdapat di gedung Kasmat Lahay, Limboto, dan juga menyalurkan bantuan logistik kepada korban bencana banjir," kata Safwan. Hujan deras yang melanda Kabupaten Gorontalo sejak Selasa (25/10) siang hingga sore hari menyebabkan empat Kecamatan di Kabupaten Gorontalo terendam banjir hingga lutut orang dewasa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement