Selasa 25 Oct 2016 17:55 WIB

Polisi NTB Selidiki Kasus Pembobolan Rekening Nasabah BRI

Rep: Muhammad Nursyamsi / Red: Nur Aini
Nasabah melakukan tansaksi menggunakan mesin ATM Bank BRI di Jakarta, Senin (13/6). (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Nasabah melakukan tansaksi menggunakan mesin ATM Bank BRI di Jakarta, Senin (13/6). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Polda NTB tengah menyelidiki dugaan pembobolan rekening milik nasabah BRI di NTB. Kasubdit II Cyber Crime Ditreskrimsus Polda NTB AKBP Darsono Setiadji mengatakan, timnya sudah menindaklanjuti dengan bertemu pihak BRI bidang pelaporan untuk aduan nasabah. Timnya telah menanyakan apakah benar hal ini merupakan modus pemasangan skimmer atau alat elektronik yang berfungsi merekam data ketika nasabah melakukan transaksi di mesin ATM BRI.

"BRI mengatakan masih mencari data kembali dan masih diaudit kembali berapa data nasabah yang menderita kerugian tersebut," ujarnya di Polda NTB, Mataram, Selasa (25/10).

Ia menduga, ada modus baru dalam kejahatan pencurian rekening nasabah dengan carding yang biasa digunakan untuk membobol nomor kartu kredit nasabah. "Kami lihat modusnya sudah bergerak ke carding. Skimming ini merupakan perekaman data secara ilegal, diwujudkan salah satu bentuk kartu baru menjadi carding, kemungkinan seperti itu," ujarnya.

Dugaan lain ialah pembobolan dilakukan melalui internet banking, namun pihaknya masih menunggu pelaporan audit dari BRI, karena belum tercatat secara jelas berapa nasabah yang menderita kerugian.  Disinggung mengenai dugaan adanya sindikat dalam pembobolan rekening, ia belum berani berspekulasi dan tetap menunggu hasil audit BRI untuk ditindaklajuti secara mendalam.

Sebelumnya dilaporkan sekitar 35 nasabah melaporkan kehilangan uang tabungan dan mendatangi kantor BRI cabang Mataram untuk meminta penjelasan. Para nasabah BRI itu menduga rekeningnya dibobol orang tidak bertanggungjawab. Para nasabah mengaku kehilangan uang bervariasi mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 15 juta. Padahal, mereka mengaku tidak pernah melakukan transaksi sebelumnya. Seperti diutarakan seorang nasabah BRI, Lalu Muhammad Faesal Bawean yang mengaku kehilangan Rp 14 juta.

"Saldo saya sebelumnya Rp18 juta. Pas saya mau ambil uang di ATM kok tinggal Rp 4 juta, padahal saya tidak pernah transaksi sebelumnya," katanya saat melapor ke BRI Mataram, Senin (24/10).

Hasil print out buku tabungannya, kata dia, menunjukkan rekeningnya dibobol lewat ATM sejak Sabtu (22/10), di mana penarikan uangnya dilakukan secara bertahap mulai dari Rp 1,8 juta hingga Rp 2,3 juta dengan total penarikan sebanyak Rp 14 juta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement