REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu menanam 3.600 pohon untuk merestorasi Taman Wisata Alam (TWA) Seblat, Kabupaten Bengkulu Utara, yang merupakan habitat gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus). Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) BKSDA Bengkulu, Said Jauhari di Bengkulu, Senin, mengatakan restorasi tersebut digelar bertahap untuk memulihkan kondisi hutan alam sekaligus meningkatkan fungsinya.
"Ada empat jenis pohon yang ditanam meliputi trembesi, salam, bambang lanang dan meranti," kata Said.
Menurut Said, wilayah yang direstorasi pada tahap pertama tersebut merupakan areal yang sudah ditinggalkan perambah yang saat ini ditumbuhi padang ilalang. Restorasi tahap selanjutnya akan menyasar seluas 1.400 hektare areal TWA Seblat di bagian utara kawasan.
"Dari lebih 7.000 hektare kawasan TWA Seblat, ada 1.400 hektare yang perlu direstorasi. Kawasan sasaran restorasi ini merupakan bekas perladangan liar," ucapnya.
Ia menambahkan pemulihan ekosistem TWA Seblat di Kabupaten Bengkulu Utara itu penting untuk pelestarian gajah Sumatera di wilayah Bengkulu. Sebelumnya, kawasan hutan yang menjadi habitat kunci satwa langka itu merupakan Hutan Produksi Terbatas (HPT) fungsi khusus Pusat Latihan Gajah (PLG) Seblat lalu ditingkatkan statusnya menjadi TWA pada 2011. Said menambahkan kelestarian Hutan Produksi Terbatas (HPT) Lebong Kandis yang berdampingan dengan TWA Seblat juga menjadi kunci pelestarian gajah di wilayah itu.