Senin 24 Oct 2016 15:36 WIB

Jabar Yakin Realisasi Investasi Kembali Tertinggi di Indonesia

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Kantor BKPM
Kantor BKPM

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat meyakini investasi yang diraih Jawa Barat semakin meningkat. Bahkan realisasi yang didapat diyakini kembali menjadi peringkat paling tinggi di Indonesia. Hal ini disampaikan Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Provinsi Jabar Dadang Ma'soem.

Dadang mengatakan dengan perkembangan penanaman modal di Jawa Barat seperti saat ini menunjukkan peningkatan yang positif. Meskipun perekonomian masih terbilang lesu dan melambat.

"Hingga bulan ini investasi sudah mencapai 70 persen dari penanaman modal yang kita targetkan sebesar Rp 120 triliun," kata Dadang saat dihubungi, Senin (24/10).

Dadang optimistis dengan target investasi tahun ini sebesar Rp 120 triliun. Sehingga, lanjutnya, tidaklah heran jika Jabar selalu menempati peringkat pertama dalam realisasi investasi dibanding provinsi lainnya.

Ia juga yakin akan mencapai target penanaman modal yang telah ditargetkan melebihi realisasi tahun 2015 lalu yang melebih target yang ditetapkan sebesar Rp 90 triliun. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi di Jabar akan tetap membaik.

Ia menyebutkan Jawa Barat memang masih menjadi salah satu wilayah yang menarik untuk investasi. Bahkan penanaman modal oleh investor asing masih mendominasi investasi dibandingkan investor lokal.

Ia mengatakan investasi yang telah didapatkan Pemprov Jabar pada tahun ini mencapai sekitar 70 persen dari target sebesar Rp 120 triliun. Dari total tersebut jumlah modal asing yang diinvestasikan di Jawa Barat mencapai sekitar Rp 78 triliun.

"Lebih dari 50 persen investor asing. Sedangkan sisanya lokal," ucapnya.

Ia menyebutkan negara-negara yang mendominasi investasi di Jabar diantaranya Singapura, Korea Selatan, dan Jepang. Singapura menjadi yang negara tertinggi yang berinvestasi di Jawa Barat.

Menurut Dadang, Singapura banyak berinvestasi di sejumlah proyek bukan hanya Jawa Barat. Pasalnya negara kecil ini juga banyak ditunjang oleh investor dari negara lain seperti negara-negara Eropa. Sehingga menjadi kekuatan tersendiri bagi modal Singapura.

Pada tahun 2015 lalu, realisasi investasi di Jabar memang tercatat oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebagai yang tertinggi di Indonesia. Dengan penyerapan tenaga kerja yang terbesar menunjukkan korelasi positif masuknya investasi dengan tumbuhnya lapangan kerja. Bahkan dengan investasi sebesar itu, Jabar berhasil menyerap hingga 301.474 tenaga kerja atau berkontribusi 21 persen dari total penyerapan tenaga kerja di Indonesia sebesar 1.435.704 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement