REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mengapresiasi Festival Suro sebagai hajat untuk menggali sekaligus mewadahi kreativitas anak muda dalam melestarikan budaya lokal. Kegiatan yang digagas oleh Perkumpulan Tembang Jiwa (PTJ) ini memiliki potensi yang sangat besar untuk dijadikan agenda budaya dalam mendorong kunjungan wisata ke ibu Kota Provinsi Jawa Tengah.
Hal ini ditegaskan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam sambutan pembukaan Festival Suro, yang dibacakan oleh Asisten Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jawa Tengah, Budi Wibowo, di kompleks Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang. Menurut Ganjar, Solo dan Yogyakarta harus dicontoh soal agenda budaya dalam memikat para wisatawan. Sehingga mampu mendongkrak perekonomian masyarakat melalui sektor pariwisata.
"Setiap akhir pekan, selalu ada agenda budaya yang menarik wisatawan sekaligus sebagai ajang unjuk gigi masyarakat,” katanya, Sabtu (22/10).
Semarang, kata gubernur, juga memiliki potensi yang sama seperti Solo dan Yogyakarta, salah satunya melalui Festval Suro. Jika hajat ini dikemas menarik dan menjadi agenda budaya yang diminati bisa menjadi 'senjata' andalan untuk kunjungan wisatawan.
Tentunya ini juga harus ditunjang dengan promosi yang lebih baik dan kreatif. Ganjar bahkan siap medukung promo agar agenda budaya ini lebih dikenal oleh kalangan yang lebih luas. “Promosi harus lebih jos, saya siap woro-woro kepada masyarakat baik dalam dan luar negeri," katanya.
Secara pribadi, Budi Wibowo mengamini, potensi sederet kesenian untuk anak muda dalam memeriahkan Festival Suro ini. Kegiatan semacam ini harus dilestarikan. Menurutnya, ini adalah wadah kreatifitas anak muda untuk tidak melupakan budaya lokal. Acara ini juga kesempatan bagi seniman lokal untuk menunjukan eksistensinya.
Festival Suro kali ini dihelat selama dua hari mulai Sabtu hibgga Ahad ini. Acara pentas seni yang hari pertama dihadiri ratusan penonton itu dimeriahkan oleh berbagai macam kesenian dari lokal Jateng dan siswa SMA.
Diantaranya rampak kendang, rebana modern, fashion show siswa SMA, musik kontemporer, hingga musikalisasi puisi. Tak ketinggalan stand up comedy dan kroncong melengkapi rangkaian festival ini. Di level nasional, grup acapela Awan X-Factor dihadirkan untuk menggaet penonton di malam minggu.
"Acara ini diramaikan juga dengan puluhan stan kesenian dan kerajinan tangan," jelasnya.