REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Nur Alam meminta kepada pejabat bupati yang ada di daerah itu agar tidak bersifat seperti kacang lupa akan kulitnya. Mereka diharapkan memberikan loyalitas penuh kepada tugasnya.
"Saya ingatkan kepada pejabat bupati yang ditunjuk harus tahu diri, anda datang dari mana dan anda bekerja untuk siapa. Jangan menjadi kacang lupa akan kulitnya. Saya dengan pak wagub tidak minta loyalitas pada pribadi," kata Gubernur Nur Alam saat melantik tiga penjabat bupati di Sultra bertempat di Aula Rujab Kendari, Jumat (21/10).
Tiga penjabat bupati yang dilantik tersebut adalah Ilah Ladamay sebagai pejabat Bupati Buton Selatan, Ali Akbar sebagai pejabat Bupati Buton Tengah, dan Rony Yakob sebagai pejabat Bupati Muna Barat. Nur Alam mengatakan, selama dipercayakan memimpin atau Gubernur Provinsi Sultra bersama Wakil Gubernur Saleh Lasata, sudah ada 26 orang yang dilantik jadi Pj bupati.
"Beragam yang kami kader, ada dari hanya pegawai staf biasa yang tidak pernah dipandang teman-temannya. Karena komitmen saya bersama pak wakil gubernur, saya bawa dia sampai dengan menjadi Pj bupati," katanya.
Menurut dia, pengangkatan Pj bupati dilakukan dengan berbagai pertimbangan, contohnya pejabat yang ditugaskan ke daerah-daerah tentu tidak bertentangan dengan psikologi publik di tempat di mana dirugaskan. "Saya ingin katakan ada beberapa pejabat Sultra yang tidak bertanggung jawab. Misalnya, pada sidang-sidang di DPRD Sultra saat gubernur tidak berada di tempat, ada pejabat yang sengaja menyelipkan kegiatan tanpa sepengetahuan saya, dan mengatakan itu adalah perintah saya," katanya.