Jumat 21 Oct 2016 14:27 WIB

Warga Bantaran Bengawan Solo Belum Bisa Direlokasi Tahun Ini

Rep: Andrian Saputra/ Red: Fernan Rahadi
Sungai Bengawan Solo
Sungai Bengawan Solo

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --- Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengaku kesulitan untuk merelokasi warga yang tinggal di Bantaran Sungai Bengawan Solo. Hal ini dikarenakan Pemkot Solo belum mempunyai anggaran untuk biaya ganti rugi kepada warga yang terkena relokasi. Kendati demikian ia berharap relokasi warga di Bantaran sungai Bengawan Solo bisa terlaksana tahun depan. 

“Relokasi ini juga terkait anggaran, sementara anggaran baru diajukan pada tahun depan,” tutur Rudyatmo di Bali Kota Surakarta kemarin, Kamis (20/10). Relokasi tersebut menyusul rencana Pemkot Solo untuk membuat proyek pegendalian banjir. Pelaksanaan proyek tersebut dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).

Di sisi lain, terdapat puluhan Kepala Keluarga yang masih bertahan di bantaran sungai bengawan Solo. Warga enggan direlokasi jika Pemkot tidak memberikan ganti rugi yang sepadan. Saat ini terdapat sekitar 76 bangunan milik warga di bantaran sungai Bengawan Solo. Semua bangunan tersebut berstatus hak milik.

Sementara itu menurut Rudyatmo, Pemkot Solo tak dapat mengeluarkan anggaran untuk menyelesaikan relokasi warga bantaran sungai Bengawan Solo pada tahun ini. Sebab itu kata dia Pemkot Solo akan berdiskusi terlebih dulu dengan warga yang tinggal di bantaran sungai Bengawan Solo untuk mencari solusinya. 

“Kami sedang berusaha menyelesaikan masalah ini, semoga tahun depan relokasi bisa terlaksana dan selesai,” ujarnya. 

Selain di bantaran sungai Bengawan Solo, Pemkot Solo juga menargetkan untuk merelokasi warga yang tinggal di kawasan Bendungan Tirtonadi. Sebab kawasan tersebut juga masuk dalam proyek pengendalian banjir. Hanya saja Pemkot Solo telah menyiapkan rumah susun sewa sederhana (rusunawa) bagi warga. Pembangunan rusunawa yang terletak di Kelurahan Mojosongo itu  tengah dalam tahap penyelesaian. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement