Kamis 20 Oct 2016 19:01 WIB

Sosialisasi Potensi Produk Halal Melalui Halal Award

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Ketum MUI KH Ma'ruf Amin (kedua kiri), didampingi Direktur LPPOM MUI Lukmanul Hakim (kiri) menyerahkan penghargaan kepada para pemenang Halal Award 2016 dalam acara International Islamic Fair (IIF) 2016 di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, Kamis (20/10).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketum MUI KH Ma'ruf Amin (kedua kiri), didampingi Direktur LPPOM MUI Lukmanul Hakim (kiri) menyerahkan penghargaan kepada para pemenang Halal Award 2016 dalam acara International Islamic Fair (IIF) 2016 di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, Kamis (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika, Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) menggelar acara penganugrahan Halal Award 2016 di Jakarta Internasional Expo. Acara tersebut digelar sebagai bentuk sosialisasi produk halal kepada masyarakat, pengusaha dan industri. Selain itu, juga untuk menunjukan potensi produk halal di bidang perdagangan.

Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin mengatakan, umat Muslim di Indonesia sangat banyak jumlahnya. Sehingga, masalah halal dan haram menjadi sesuatu yang sangat penting di Indonesia. Memakan sesuatu yang halal merupakan tuntunan agama.

"Wajib dipenuhi dan tidak boleh dilanggar," kata KH Ma’ruf saat memberikan sambutan di acara penganugrahan Halal Award 2016 di Jakarta Internasional Expo, Kamis (20/10).  

KH Ma'ruf megatakan, keyakinan untuk memakan makanan yang halal diyakini kaum Muslim di seluruh dunia termasuk Indonesia. Menurutnya, produk makanan halal bisa menguntungkan bisnis. Maka, tidak heran jika negara Korea Selatan dan Jepang memperhatikan masalah halal dan haram.

Dikatakan dia, Korea Selatan dan Jepang sudah mengembangkan produk halal. Kedua negara tersebut menggunakan standar kehalalan MUI. MUI pernah diundang ke Korea Selatan dan Jepang karena mereka ingin menerapkan standar halal dari MUI.

Di Indonesia pernah terjadi melemahnya sektor perdagangan karena banyak masyarakat yang kurang yakin pada makanan yang dikonsumsinya. Mereka khawatir makanan tersebut tidak halal. Kemudian masyarakat pun resah. Dikatakan KH Ma'ruf, saat itu, pemerintah meminta MUI untuk membentuk LPPOM di Indonesia. Tujuannya untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.

 

Direktur LPPOM MUI Lukmanul Hakim menambahkan, menggelar Halal Expo dan Halal Award sebagai upaya menunjukan potensi peroduk halal di Indonesia. Potensi dari kalangan industri dan perusahaan jasa yang berkiprah di dalam dunia halal.

MUI juga telah berperan di dalam dunia halal selama 27 tahun. Sudah lama menerapkan standar halal pada berbagai produk dari dalam negeri dan luar negeri. Pameran produk halal dan Halal Award juga merupakan strategis untuk memperkenalkan produk halal kepada masyarakat.

Sementara, penganugrahan Halal Award diberikan kepada para pemangku kepentingan di bidang halal yang dinilai berjasa dalam edukasi, informasi, advokasi dan fasilitasi sertifikasi halal di Indonesia. Halal Award 2016 merupakan ajang penghargaan yang ke-5, dimana Halal Award pertama kali dilaksanakan pada 2012 bertempat di Gedung Smesco, Jakarta.

Ada beberapa kategori yang dianugrahkan dalam acara Halal Award. Diantaranya, Kategori Halal Top Brand, Kategori Iklan Halal Terbaik. Kemudian, penghargaan khusus juga diberikan kepada Kota/Kabupaten Halal Terbaik. Penilaian setiap kategori dilakukan oleh tim survei LPPOM MUI dan tim survei independen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement