Kamis 20 Oct 2016 16:17 WIB

BMKG: Waspadai Gempa Langka di Laut Jawa

Gempa bumi (ilustrasi)
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKH) Andi Eka Sakya mengharapkan pemerintah dan masyarakat untuk mewaspadai terjadinya gempa bumi di kawasan Laut Jawa. Gempa di Laut Jawa sangat jarang terjadi dan memberi dampak luas dari Padang hingga Denpasar.

"Kami akui gempa di utara Pulau Jawa itu adalah fenomena yang jarang terjadi. Kita perlu mewaspadainya," kata Andi saat ditemui di kantornya Jakarta, Kamis (20/10).

Dia mengatakan pihaknya belum melihat ada potensi gempa bumi susulan yang menyertai gempa berkekuatan 6,7 Skala Richter di Laut Jawa kawasan utara Jawa Barat itu, meski efek gempa dirasakan luas. Beruntung, Andi mengatakan, meski gempa memiliki kekuatan besar tapi tidak menyebabkan kerugian materi dan jiwa. Bahkan gempa bumi yang terjadi pada Rabu (19/10) pukul 07.25 WIB itu tidak menyebabkan tsunami.

Merujuk riwayat tsunami purba (paleotsunami), Andi mengatakan jika kawasan Laut Jawa pernah mengalami gempa bumi serupa yaitu pada tahun 1800-an Masehi. Kawasan utara Pulau Jawa, kata dia, merupakan wilayah yang cenderung aman atau sangat jarang dilanda gempa bumi. Jadi tidak ada asumsi bahwa kawasan itu akan mengalami pergerakan lempeng bumi yang menyebabkan gempa bumi skala besar.

Sebelumnya, Kabag Humas BMKG Hary T Djatmiko mengatakan gempa bumi di Laut Jawa itu terjadi di bagian dalam bumi.

Pusat gempa, kata dia, terletak pada koordinat 4,98 LS dan 108,15 BT dengan kedalaman 615 kilometer di bawah permukaan laut (hiposenter). Sehingga wajar dengan kedalaman tersebut guncangan gempa tersebar dalam spektrum sangat luas di Indonesia.

Dia mengatakan gempa dirasakan di Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Padang. Gempa bumi di Laut Jawa merupakan fenomena menarik karena sangat jarang terjadi. Kendati begitu, gempa itu menjadi petunjuk bahwa saat ini kembali terjadi proses pergerakan lempeng tektonik di utara Pulau Jawa. Dengan kata lain, aktivitas teknonik di kawasan Laut Jawa hingga kini masih berlangsung.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement