Kamis 20 Oct 2016 14:55 WIB

Jokowi Dinilai Miliki Komitmen Kuat Memberantas Terorisme

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Esthi Maharani
Terorisme
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Terorisme

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Terorisme, Harits Abu Ulya menilai, pemerintahan Jokowi-JK memiliki komitmen kuat dalam pemberantasan terorisme. Hal tersebut dapat dilihat dengan dilantiknya Jenderal Tito Karnavian sebagai Kapolri.

Sebagaimana diketahui, Tito memiliki pengalaman dalam pemberantasan terorisme. Tito pernah menjabat Kepala Densus 88  dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Beberapa terduga teroris kelas kakap juga berhasil dia tangani.

“Artinya juga menjadi alasan untuk mengatakan bahwa Jokwi punya komitmen yang kuat untuk mengelola isu terorisme ini sebagai isu yang harus diselesaikan,” kata Harits kepada Republika, Kamis (20/10).

Harits yang juga Direktur The Community Of Ideological Analyst (CIIA) menilai, sejauh ini pemerintah cukup mampu menekan ancaman keamanan dalam dua tahun kepemimpinan Jokowi-JK.  Meskipun terjadi beberapa ancaman terorisme namun serangan yang dilancarkan tidak berkualitas dan bisa ditangani.

Terkait ancaman keamanan, menurut Harits tidak hanya tentang konstalasi lokal namun juga global. Bisa jadi orang yang memiliki empati terhadap isu Palestina juga menjadi ancaman keamanan Indonesia. Termasuk ancaman yang datang dari dendam pribadi.

Disamping itu, lanjutnya, penindakan kepada pelaku terorisme belakangan ini sudah jarang yang berakhir dengan kehilangan nyawa. Hal itu, kata Harits, tidak lepas dari kematian terduga teroris Siyono.

“Karena memang isu Siyono menjadikan mereka agak hati-hati,” ujar Harits.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement