REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Untuk memperlancar mobilitas penduduk di Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida Kabupaten klungkung, Pemerintah Pusat menyiapkan dua boat. Sekretaris BPBD Klungkung, Dewa Wisasta, mengataka pihaknya sedang menunggu spesifikasi kapal dimaksud.
"Kami masih menunggu, bagaimana spesifikasinya," kata Wisasta, kepada Republika.co.id, Rabu (19/10) petang.
Dijelaskannya, kapal boat yang dijanjikan pemerintah adalah sebagai alat pengganti sementara transportasi masyarakat Nusa Ceningan untuk beraktivitas ke luar pulau.
Sejak jembatan gantung yang menghubungkan Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan ambruk Ahad (16/10) lalu, mobilitas penduduk di Nusa Ceningan jadi terganggu. Padahal sebagian besar dari mereka bekerja mencari nafkah atau anak-anaknya bersekolah di Nusa Lembongan.
"Sekarang ini mereka kan menggunakan perahu kayu milik rakyat. Itu sangat tidak aman dan daya angkutnya terbatas," kata Wisasta.
Bantuan boat diberikan bersifat sementara, sampai dibangunnya kembali jembatan yang menghubungkan Lembongan-Ceningan. Karena membeli boat tidak seperti membeli sepeda motor, maka boat yang diinginkan harus dirancang dan dipesan sesuai keperluan.
Koordinator Kelompok Masyarakat Peduli Bencana (KMPB) Nusa Penida, Made Sumiartha menyampaikan bahwa, hingga hari ini belum ada lagi laporan dari masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya. Karena itu, sudah dipastikan, korban ambruknya jembatan Lembongan adalah delapan orang tewas.
Adapun bangkai jembatan yang ambruk sebutnya, sudah dipindahkan dari laut. Reruntuhan jembatan sebutnya, dipotong-potong, lalu diangkut oleh Tim BPBD Klungkung ke daratan. Kayu lantai jembatan sebutnya terlebih dilepas, kemudian dibawa ke pinggir.
"Untuk seling baja, dipotong-potong dengan alat khusus, kemudian dipindahkan ke daratan. Semuanya sudah selesai dikerjakan," katanya.