REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan pihaknya memantau semua WNI yang terduga terlibat jaringan ISIS. Para WNI berpotensi ditangkap jika memang terbukti melakukan pelanggaran hukum.
"Semua yang terduga terlibat jaringan ISIS kami pantau. Mereka yang pulang kembali ke Indonesia dapat ditangkap jika mereka melakukan pelanggaran," ujar Boy di Jakarta, Rabu (19/10).
Menurut Boy, seluruh WNI yang sebelumnya bergabung dengan ISIS dan kembali pulang ke Indonesia patut diduga berbahaya. Untuk memantau mereka secara penuh, pihaknya bekerja sama dengan Interpol.
"Sampai saat ini kami terus bekerja sama dengan Interpol. Semua yang kembali dari ISIS patut dicurigai berpotensi berbahaya," tambahnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan dalam beberapa bulan terakhir ratusan warga Indonesia telah berangkat ke Suriah secara ilegal. Diduga ratusan orang tersebut berangkat untuk bergabung dengan ISIS.
"Yang lolos juga sudah ada, jumlah totalnya hampir 500 yang sudah berangkat," ujarnya di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (11/10).
Menurutnya, 500 WNI yang lolos tersebut diduga menggunakan banyak jalur-jalur ilegal. Untuk mencegah adanya warga yang lolos lagi, Tito mengaku telah melakukan beberapa langkah antisipasi. Salah satunya dengan menempatkan tim pada beberapa lokasi dan tim yang melakukan pemantauan.