REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permasalahan gizi tidak hingga saat ini masih menempel dengan Indonesia. Tidak sedikit daerah di Nusantara yang penduduknya mengalami kekurangan gizi, terutama pada anak-anak.
Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional mencatat sekitar 8 juta balita mengalami kekurangan gizi dan 5,4 juta di antaranya terindikasi mengalami gizi buruk pada 2015. Masalah kurang gizi tersebut sedikitnya bisa ditanggulangi melalui sisi ekonomi, aksesbilitas pangan, pola asuh, sanitasi dan air minum dan pelayanan kesehatan yang memadai.
"Kita memiliki kewajiban memenuhi hak anak sehingga bisa menjadi negara maju menyusul bonus demografi yang baik," kata Presiden Direktur (Pos Keadilan Peduli Umat) PKPU Agung Notowiguno di Jakarta, Rabu (19/10).
Agung mengatakan, misalnya saja kalau pangan, pola asuh, sanitasi dan air minum serta pelayanan kesehatan bisa dimaksimalkan berpotensi membuat generasi emas di masa datang. Hal inilah yang kini juga sedang dikejar oleh PKPU.
"Hal penting yang harus diperhatikan dengan intensif adalah sektor pendidikan dan kesehatan yang berfokus pada anak sehingga menciptakan generasi emas penerus bangsa pada 2045," katanya.
Agung mengatakan, hingga kini PKPU telah bersinergi dengan program pemerintah untuk membantu mengatasi permasalahan gizi anak di Indonesia. Program itu merupakan salah satu cara untuk mengurangi resiko gizi buruk anak dan meningkatan proses tumbuh kembang anak menjadi lebih baik dan berkualitas.
Hal tersebut diharapkan menjadi salah satu solusi terhadap permasalahan pemenuhan hak anak melalui kesehatan. Ini agar anak-anak Indonesa dapat menjadi generasi yang sehat, cerdas dan sejahtera. "Karena anak adalah generesi muda penerus bangsa yang menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara pada masa depan," katanya.
Sebelumnya, PKPU menggelar Partnership Gathering untuk mencapai sinergi dan kontribusi agar terpenuhinya hak asasi anak untuk dapat hidup, tumbuh, dan berkembang. Kegiatan itu dihadiri oleh Mitra Corporate CSR, BUMN dan Non BUMN, Pers, Mitra NGO Dalam dan Luar Negeri PKPU ini diharapkan para peserta memahami tugas dan fungsi Negara dalam mempersiapkan Generasi Emas.