Selasa 18 Oct 2016 17:29 WIB

Harusnya Ahok Berterima Kasih pada FPI, Ada Apa?

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Damanhuri Zuhri
Demo Ormas Islam (ilustrasi).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Demo Ormas Islam (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Popularitas menjadi penting bagi para kandidat calon gubernur DKI Jakarta. Pasalnya, popularitas menjadi modal awal para kandidat untuk diketahui dan dikenal warga sebelum masuk ke persoalan elektabilitas.

Media & communication entrepreneur, Tomi Satryatomo mengatakan, dari ketiga kandidat cagub DKI, Ahok-lah yang memiliki popularitas paling besar. Hanya saja sentimen negatif terhadapnya juga besar. "Intinya, fenomena (Ahok) populer tapi negatif. Ini tantangan buat dua penantang lain untuk menaikkan popularitas, sambil berusaha menaikkan juga elektabilitasnya," kata Tomi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/10).

Dia menyebut kontroversi pernyataan soal surah Al Maidah ayat 51 justru menguntungkan Ahok. Ahok menjadi cagub yang paling banyak dibicarakan. Sayangnya, kata Tomi, dua kandidat lain yang seharusnya bisa mengambil keuntungan dari kasus tersebut malah tidak bisa melakukannya.

Tomi berkelakar, seharusnya Ahok berterima kasih kepada Front Pembela Islam (FPI) yang menjadikannya top of mind (berada di puncak pikiran pemilih). Untuk itu, dia menyarankan dalam kontestasi akan lebih efektif apabila Ahok diserang dengan basis perilaku dan kinerja, bukan SARA.

Pasalnya hal itu justru menyolidkan dukungan terhadap Ahok. Sebaliknya, apabila yang dipersoalkan terkait perilaku dan kinerja Ahok, maka akan membuat pendukung tidak solid.

Berdasarkan riset yang dilakukannya, Ahok yang diasosiasikan sebagai mulut kasar dan penista agama justru menjadi top of mind. Pemilih hanya menggunakan waktu sekitar satu menit dalam kotak suara saat pilgub. "Ketika memilih, dia akan memilih top of mind, suka atau tidak suka yang dia ingatlah yang akan dia pilih," kata Tomi.

Menurut Tomi, tingkat keterkenalan Ahok di DKI Jakarta 100 persen. Sementara Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono sekitar 70 persen. Artinya, 30 persen pemilih tidak akan mengingat nama Anies dan Agus saat di kotak suara.

"Pertarungan sebenarnya kan di kotak suara, siapa yang diingat. Kalau Ahok terpilih harusnya dia berterima kasih terhadap Habib Rizieq karena naikin popularitas," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement