Senin 17 Oct 2016 20:49 WIB

Penerbangan Komersil ke Tasikmalaya Dibuka Tahun Ini

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Angga Indrawan
Masjid Agung Kota Tasikmalaya
Foto: flickr
Masjid Agung Kota Tasikmalaya

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Tasikmalaya ke-15, Lapangan Udara (Lanud) Wiriadinata melakukan uji coba kesiapan penerbangan komersil pada Senin, (17/10). Penerbangan komersil ke Kota Resik itu diharapkan membuka jalur investasi bagi pengembangan ekonomi masyarakat.

Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengakui rendahnya iklim investasi di wilayahnya. Apalagi jika mengingat rute jalur darat ke Tasik terbilang terdiri dari jalanan berkelok-kelok membelah pegunungan. Sehingga dengan dibukanya rute penerbangan ke Tasik diharapkan mempermudah kegiatan masyarakat baik untuk bisnis maupun pariwisata. Ia pun menekankan pembukaan jalur komersil tak hanya menguntungkan Tasik, melainkan semua kota di kawasan Priangan Timur.

"Bandung-Tasik memang dekat tapi rute jalannya yang berbelok sulit dilalui, kalau ada pesawat kunjungan akan mudah, ini akan berbanding lurus dengan peningkatan ekonomi. Ini solusi bangkitkan Priangan Timur lewat penerbangan sipil," katanya pada wartawan, sore tadi.

Komandan Lanud Wiriadinata Roni Armanto menjelaskan perubahan fungsi Lanud dari untuk militer menjadi komersil memang dimungkinkan. Mekanismenya, Kementerian Perhubungan mengajukan perizinan ke Kementerian Pertahanan. Setelah itu Kemenhan melanjutkan perizinan ke Mabes TNI, Mabes AU hingga sampai ke Lanud Wiriadinata. Ia menyebut untuk masalah perizinan dan penambahan infrastruktur guna mendukung penerbangan komersil diharapkan dapat selesai tahun ini.

"Kemenhub mengajukan perizinan supaya pangkalan udara dipakai dukung trasnportasi umum di suatu wilayah yang sulit dijangkau. kalau urusan sama Kementerian cepet, harapannya tahun ini sudah bisa selesai. Sekitar satu bulanan karena perlu pembangunan ticketing dari Wings Air," ujarnya.

Namun ia mengkhawatirkan tingginya animo masyarakat Priangan Timur untuk menggunakan penerbangan tersebut. Padahal penerbangan direncanakan baru bisa dilakukan satu kali sehari dengan menggunakan maskapai Wings Air. "Saya takutnya tidak cukup menampung keinginan masyrakat yang ingin gunakan penerbangan," ungkapnya.

Direktur Operasional Wings Air Redi Irawan mengatakan jenis pesawat ATR 72-500 yang digunakan dalam rute Tasikmalaya-Jakarta PP mampu menampung 72 penumpang. Mengenai tarif, ia belum bisa memastikan karena menunggu persetujuan pihak Kemenhub. Adapun untuk saat ini, realisasi penerbangan masih harus menunggu sejumlah tahapan agar bisa terwujud.

"Diharapkan semoga tahun ini terlaksana, salah satu syarat perizinan masih diproses tentang evaluasi rute semoga izin lancar. Tarif nanti kami tetapkan, ini murni komersil tidak ada subsidi," jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement