REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar mengatakan pihaknya belum menemukan adanya indikasi kerawanan yang disebabkan oleh isu suku, agama ras dan antargolongan (SARA) dalam Pilkada serentak 2017.
"Isu SARA engga ada ya," ucapnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (17/10).
Boy berujar benar bahwa sebelumnya Mabes Polri pernah memetakan adanya tingkat kerawanan pada tiga wilayah, yakni Aceh, DKI Jakarta, dan Papua. Akan tetapi kata dia, kerawanan di sini bukan dalam bentuk rawannya isu SARA melainkan kerawanan antarkelompok pendukung saja.
"Itu bukan SARA, itu antarkelompok pendukung ya, kaitan konflik antarpendukung dan simpatisan saja," jelasnya.
Sedangkan perihal permasalahan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama yang beberapa hari lalu banyak sekali menuai protes dari masyarakat. Pria yang akrab dipanggil Ahok itu diduga telah melakukan penghinaan terhadap Alqurab surah al-Maidah ayat 51. Akan tetapi terkait masalah tersebut menurut Boy sama sekali tidak ada kaitannya dengan Pilkada.
"Itu masalah lain, masalah lain, itu kan di luar Pilkada ya. Orang Pilkada belum," katanya.