REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Tbk atau PLN akan melakukan ekspansi ke Papua. Ekspansi tersebut yakni dengan memberikan pelayanan listrik kepada sebanyak 14 kabupaten di Provinsi Papua dan Papua Barat. Bertepatan dengan Hari Listrik Nasional pada 27 Oktober 2016 nanti, terdapat dua kabupaten yang akan dilistriki oleh PLN, yaitu Dekai ibukota Kab. Yahukimo dan Wagete ibukota Kab. Deiyai.
Dengan demikan, PLN secara penuh mengelola dan mengoperasikan seluruh pembangkit dan jaringan listrik yang ada dimana sebelumnya Pemerintah Daerah (Pemda) di 14 kabupaten ini secara mandiri mengelola dan mengoperasikan sistem kelistrikan masing-masing.
Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PLN, Haryanto W.S mengatakan, mengingat pengoperasian dan pemeliharaan suatu pembangkit listrik merupakan salah satu faktor yang penting dalam terselenggaranya suatu penyediaan listrik kepada masyarakat, langkah ini dinilai sangat tepat untuk mewujudkan Bumi Cendrawasih Terang.
Dia mengatakan PLN secepatnya melakukan pengembangan dan penyempurnaan sistem kelistrikan yang ada. Selanjutnya, PLN akan membangun pembangkit dan jaringan distribusi baru dalam rangka memperluas daerah layanan dan meningkatkan rasio elektrifikasi di 14 kabupaten tersebut.
Untuk tahap pertama, PLN akan mengelola dan mengoperasikan pembangkit listrik di lima kabupaten, yakni Raja Ampat, Pegununan Arfak, Deiyai, Teluk Wondama dan Yahukimo. Masing-masing daerah ini telah memiliki pembangkit listrik berupa mesin diesel dengan kapasitas 1.500 kilo Watt (kW) untuk Raja Ampat, 1.000 kW di Teluk Wondama dan 500 kW di Pegunugan Arfak. Untuk dua kabupaten lainnya, PLN sudah melakukan inventarisasi sistem kelistrikan di sana, menyusul kemudian sembilan kabupaten lainnya pada 2017.
Dari program melistriki 14 kabupaten, PLN mendapatkan penambahan jumlah pelanggan sebanyak 15.795 atau setara dengan peningkatan Rasio Elektrifikasi di Provinsi Papua dan Papua Barat sebesar 1,67 persen.