Senin 17 Oct 2016 10:49 WIB

Jumlah Psikotik di Jalanan DIY Terus Meningkat

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Agus Yulianto
Ilustrasi orang gila
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Ilustrasi orang gila

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Jumlah psikotik  di DIY terutama yang terjaring dalam operasi di jalanan dari tahun ke tahun terus meningkat sekitar 5-10 persen. Disinyalir, pasien tersebut tidak hanya dari wilayah DIY melainkan dari perbatasan DIY seperti Wonogiri, Magelang, Purworejo, dan lain-lain.

"Namun mereka tidak bisa ditanya dari mana asalnya. Karena orang yang menderita psikosis itu diajak bicara saja tidak bisa dan tidak punya identitas . Walaupun mereka dari luar DIY, harus kita disadari bahwa mereka harus dimanusiakan dan dalam amanat UU sebagai orang terlantar mereka harus diperlakukan secara manusiawi tapi ada unsur ketegasan," kata Kepala Dinas Sosial Untung Sukaryadi.  

Saat ini, jumlah psikotik yang ditangani oleh Dinas Sosial DIY sebanyak 207 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 107 orang berada di camp shelter Dinas Sosial DIY dan 100 orang di Panti Karya Yogyakarta yang khusus untuk psikotik. Psikotik adalah adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau  perilaku kacau/aneh.

Menurut dia, psikotik susah disembuhkan. Namun bisa diredakan agar tidak melakukan aktivitas yang berlebihan,  seperti mengamuk dan kluyuran. Seharusnya, psikotik itu dirawat di rumah sakit. Namun, karena RS Grhasia Pakem yang khusus menangani pasien psikosis selalu penuh, maka petugas kesehatan dari RS  Grhasia turun ke lapangan yakni mengunjungi pasien psikosis yang di camp assesment dan Panti Karya.

Psikotik yang ada di Camp maupun di Panti Karya ada keluarga yang mencarinya, biasanya diperbolehkan pulang, asal dia tidak mengganggu sekitarnya. Pasien psikosis itu biasanya susah sembuhnya. Psikotik yang sembuh atau dibawa keluarganya pulang dengan yang datang, tentu saja lebih banyak yang datang , karena biasanya kalau sudah dibawa pulang dan mereka kambuh lagi, akan lari ke jalanan lagi," ujar Untung. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement