REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) rupanya tidak hanya ramai dibicarakan di DKI Jakarta saja. Kasus tersebut bahkan menjadi pembicaraan skala internasional.
Media-media di Turki ikut memberitakan soal kasus tersebut, khususnya aksi unjuk rasa yang dilakukan organisasi massa (ormas) Islam di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (16/10) lalu.
"Saya baca berita di Turki beritanya tentang masyarakat Jakarta berdemo karena gubernur pernah melakukan hal yang tidak sopan terhadap Alquran," ujar salah satu warga Turki yang enggan disebutkan namanya kepada Republika.co.id, Ahad (16/10).
Pemberitaan tersebut menghiasi hampir seluruh media di Turki. Media Turki sendiri, kata dia, mendukung aksi unjuk rasa tersebut. Jika menyangkut agama, ideologi Turki dan Indonesia hampir sama.
"Saya baca beritanya begitu, satu juta masyarakat Indonesia mendemo gubernur karena menghina Alquran, karena itu masyarakat tidak mau gubernur itu ikut pemilihan lagi," ujarnya.
Dia mengatakan meskipun di Turki tidak banyak politikus Muslim namun masyarakat di sana akan marah apabila Alquran dihina.
"Ini sifatnya orang Turki, ketika mendengar penghinaan Alquran, mereka pasti marah sekali," kata dia. Beberapa media di Turki bahkan menjadikan aksi unjuk rasa tersebut sebagai berita utama (headline) mereka.
Dia pribadi mengapresiasi aksi unjuk rasa ormas Front Pembela Islam (FPI) tersebut. Aksi yang dimulai sekitar pukul 13.00 WIB itu berjalan cukup damai, meskipun tuntutan mereka berkaitan dengan hal yang cukup sensitif.
Lancarnya aksi damai, menurut dia, karena adanya dialog antara pendemo dan kepolisian. Polri cukup menghormati para pengunjuk rasa dan komunikasi keduanya pun berlangsung lancar