REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi NTB menggelar Rapat Kerja Pimpinan dan Unsur Pembantu Pimpinan di Gedung di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), Kota Mataram, NTB, pada Sabtu (15/10) dan Ahad (16/10).
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, Rapat Kerja Pimpinan dan Unsur Pembantu Pimpinan PWM NTB merupakan konsolidasi wilayah yang sangat baik, mengingat posisi NTB yang ia sebut sebagai 'Benteng Masyarakat Muslim' di Indonesia. Hal ini tidak lepas dari aspek islami yang begitu kental di Pulau Seribu Masjid tersebut.
Muhammadiyah, ia katakan, mempunyai peran strategis dalam memajukan masyarakat NTB dengan sejumlah sarana yang dimiliki Muhammadiyah.
"Muhammadiyah sebagai kekuatan penggerak perubahan tentu harus mengambil peran yang strategis, kebetulan Muhammadiyah punya infrastruktur amal usaha yang cukup baik seperti pelayanan sosial, rumah sakit, klinik," ujarnya di Gedung di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), Kota Mataram, NTB, Sabtu (15/10) malam.
Hal ini, lanjutnya, merupakan modal sosial yang sangat penting dalam menggerakkan dakwah untuk memajukan masyarakat NTB.
"Masyarakat sekarang alami perubahan yang cukup pesat dengan adanya teknologi, pariwisata. Muhammadiyah harus jadi pengaman dan edukasi agar punya karakter sebagai masyarakat yang islami, tetapi terbuka dan mau hidup dalam keragaman," ungkapnya.
Ia juga mendukung sejumlah upaya membumikan Alquran di NTB seperti program menghapfal Alquran. Namun, hal ini juga harus diiringi dengan implementasi di lapangan, agar bisa bermanfaat bagi yang lainnya.