REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Ignasius Jonan sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Arcandra Tahar sebagai Wakil Menteri ESDM terbilang sangat mendadak dan penuh kejutan.
Indonesia Indicator (I2), sebuah perusahaan di bidang intelijen media, analisis data, dan kajian strategis dengan menggunakan software AI (Artificial Intelligence) mencatat, pemberitaan pelantikan Jonan dan Arcandra di 193 media online mencapai 827 berita hanya dalam waktu sehari (14/10) hingga pukul 20.00 WIB.
"Media memberikan apresiasi sekaligus keterkejutannya atas pelantikan yang mendadak ini," ujar Direktur Komunikasi Indonesia Indicator, Rustika Herlambang kepada Republika.co.id, Jumat (14/10).
Menurut Rustika, ketidakhadiran Wakil Presiden Jusuf Kalla, tanggapan anggota DPR yang negatif, serta pelantikan yang dianggap mendadak karena tidak tercantum di jadwal resmi Presiden Jokowi membentuk sentimen negatif sebesar 13 persen.
Pelantikan Jonan dan Arcandra juga mendapat perhatian netizen. Di media sosial, kata Rustika, pelantikan Archandra sebagai wakil menteri ESDM itu direspons sebesar 2.264 cuitan. "Sentimen negatifnya sebesar 1,7 persen. Emosi yang menyertainya adalah joy dan anticipation," ungkap Rustika.
Rustika mengungkapkan, netizen mengekspresikan kegembiraannya atas pengangkatan kembali Arcandra, meski berposisi sebagai wamen. Sementara anticipation-nya, kata dia, berasal dari cuitan yang dikutip dari pernyataan Menkumham soal kewarganegaraan.
"Sentimen terhadap Arcandra ini terlihat mengalami perkembangan ke arah positif, di mana pada bulan lalu pada saat wacana Arcandra akan dinaikkan sempat muncul tagar #tolakArchandratahar," papar Rustika. Respon negatif terhadap Archandra tidak muncul boleh jadi karena posisinya sebagai wamen, sehingga tidak memunculkan kontroversi.
Sementara itu, lanjut dia, Jonan direspons sebanyak 7.478 cuitan hingga pukul 8.30 wib. Sentimen negatifnya sebesar 7 persen. "Emosi yang mewarnai pelantikan Jonan lebih beragam, mulai dari joy, trust, surprise, anticipation dan disgust," tutur Rustika.
Menurut dia, anticipation di dalam konteks yang ditujukan pada Jonan lebih pada harapan netizen agar Jonan mampu menjaga amanah sebagai menteri ESDM. Emosi disgust diekspresikan dari pernyataan "gagal paham" netizen atas pengangkatan ini. Unsur keterkejutan menjadi salah satu pemicu ekspresi netizen pada Jonan yang tiba-tiba diangkat kembali menjadi menteri, tanpa ada wacana yang dikembangkan sebelumnya.
Sementara itu, kata Rustika, emosi trust merupakan emosi terbesar hadir dari luapan kegembiraan netizen atas diangkatnya Jonan serta kepercayaan pada pilihan Jokowi bahwa dua figur yang keras kepala ini dianggap mampu untuk membereskan masalah di lingkup ESDM.