Jumat 14 Oct 2016 19:28 WIB

Kriteria Cagub-Cawagub DKI Bisa Perbaiki Ekonomi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Pilkada Serentak (Ilustrasi)
Foto: Republika/Musiron
Pilkada Serentak (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Riset Indonesia, Toto Sugiarto, menilai kandidat Pilkada DKI Jakarta perlu menunjukan sikap mereka terkait sejumlah masalah seperti perbaikan ekonomi di dalam visi misinya. Tema dalam bidang ekonomi ini dinilai Toto menjadi salah satu celah bagi penantang pejawat untuk menarik suara pemilih.

"Salah satu kriteria penting yang muncul di riset pertama adalah mampu melakukan perbaikan ekonomi. Penantang bisa mengolah ini agar pemilih yakin penantang bisa melakukan perbaikan ekonomi," kata Toto dalam diskusi "Pilkada DKI 2017: Respon Publik terhadap Kemunculan Para Calon Gubernur" di Jakarta, Jumat (14/10).

Selain itu, berdasarkan survey yang dilakukan, terdapat pula sejumlah kriteria pemimpin yang diharapkan masyarakat Jakarta. Menurut Toto, masyarakat menginginkan pemimpin yang memiliki kapasitas dan juga integritas yang baik.

"Prorakyat, melakukan perbaikan ekonomi, bersih, santun, mampu mengatasi masalah publik," tambah dia.

Masyarakat juga menilai ketiga pasangan calon dari sisi kinerja dan kepribadiannya. Toto mengatakan, dari hasil survey, para penantang pejawat bermasalah pada sisi kinerja mereka. Sebab, baik pasangan Agus-Silvy dan Anies-Sandiaga sama-sama belum teruji kinerjanya serta belum menampakkan rekam jejak mereka dalam memimpin Jakarta.

"Dari sisi kinerja AHY, minus belum teruji kepemimpinannya, tidak punya pengalaman bidang pemerintahan, dan tidak dikenal sepak terjangnya. Kinerja Ahok positif dari sisi tata kota, perbaikan fasilitas umum. Sedangkan kinerja Anies negatif, belum teruji kepemimpinannya," kata dia.

Toto menjelaskan, meskipun Anies bukan sosok yang baru dalam bidang politik namun ia belum menunjukan rekam jejak yang baik kepada publik. Sementara itu, dari sisi kepribadian, hanya Ahok yang memiliki catatan negatif. Ahok dinilai memiliki gaya kepemimpinan yang buruk serta menunjukan sikap tak loyal terhadap partai politik.

"Tone positif Ahok memiliki kapasitas untuk memimpin, kebijakan prorakyat, berkomitmen memberantas korupsi, tegas, jujur, kerja cepat, bernyali, dll," kata dia.

Toto mengatakan pasangan calon pejawat memiliki kinerja yang baik yang dapat dijadikan sebagai kekuatan. Sedangkan penantang pejawat memilik keunggulan dari sisi kepribadiannya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement