Jumat 14 Oct 2016 14:24 WIB

MUI Ingatkan Hindari Keributan Pilkada Jaga Kerukunan Umat

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Nur Aini
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan pemilihan kepala daerah (pilkada) agar tak menimbulkan keributan. Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, Ma'ruf Amin, menegaskan Pilkada tidak boleh menimbulkan keributan, apalagi mengusik kerukunan umat beragama.

Ia mengingatkan, politik merupakan kepentingan yang sesaat, dan tidak boleh mengorbankan kerukunan umat beragama di Indonesia. "Jangan ada keributan, kerukunan umat beragama lebih tinggi nilainya," kata Ma'ruf, Jum'at (14/10).

Ia menerangkan, majelis lintas agama di Indonesia telah sepakat, mereka tidak rela kalau pelaksanaan Pilkada malah akan mengorbankan kerukunan nasional. Ma'ruf menekankan, Pilkada harus bisa diselenggarakan justru sebagai langkah menghindari apapun yang menimbulkan ketidakrukunan, dan bukan sebaliknya.

Majelis lintas agama, kata Ma'ruf, turut memiliki satu irama kalau agama tidak boleh dijadikan alat, oleh siapapun untuk menimbulkan konflik di Indonesia. Maka itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak mengisi Pilkada dengan menghina, melecehkan, apalagi merendahkan orang lain.

Terkait perbedaan yang ada, ia meminta umat beragama untuk menghadapi perbedaan itu dengan santun, sehingga dapat diselesaikan secara musyawarah. Menurut Ma'ruf, andai terdapat masalah yang tidak bisa diselesaikan melalui musyawarah, dapat diselesaikan lewat jalur hukum dan bukan kekerasan.

"Jangan ada kekerasan, andai tidak terselesaikan, kita ingin diselesaikan dengan proses hukum," ujar Ma'ruf.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement