REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher menggelar inspeksi mendadak (Sidak) terhadap pengerjaan revitalisasi Lapangan Gasibu, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (13/10). Hasilnya, Aher menemukan banyak pengerjaan proyek yang tidak sesuai dengan rancangan.
Dalam Sidak, ada beberapa pengerjaan yang dinilai tidak sesuai spek yang direncanakan sejak awal. Mulai dari anak tangga hingga penanaman pohon di sekitar lapangan yang terkesan asal-asalan.
Menurutnya kemiringan anak tangga tidak sesuai rencana yang dirancang. Seharusnya dalam rancangan kemiringan tangga tersebut harus mampu mengalirkan air.
"Kalau tangga itu harusnya miring biar air tidak mengambang, tapi ini miringnya kebalik. termasuk ketika membuat lengkungan tidak simetris," katanya.
Terkait penanaman pohon di sekitar Gasibu juga dinilai kurang sesuai. Tiang penyangga pohon hanya menggunakan kayu bekas bangunan dan tali dari garis polisi sehingga terkesan asal-asalan.
"Tiang pancang untuk pohon pun pakai kayu sisa bangunan. Kalau lihat di luar negeri seperti di singapura kan serius itu buat tiang pancang pohon," ujarnya.
Ia mengatakan akan meminta dinas terkait untuk menegur pengembang yang menjalankan proyek. Jika masih mengerjakan yang tidak sesuai, maka tidak menutup kemungkinan akan ada pergantian tender.
"Katanya ada kabar mau negur. Secara teknis dinas terkait lebih mengetahui. Percuma efisien tapi kalau kualitas, spek, volumenya dikurangi," ucapnya.
Hal ini dikatakannya menjadi pelajaran agar ke depannya proyek pemerintah tidak hanya mengedepankan harga murah karena alasan efisiensi. Tapi juga harus menjamin kualitas yang disertai dengan pengawasan yang ketat.
"Jadi kedepan tender kita itu harus mempunyai kualitas terbaik dengan harga yang paling wajar. Jadi ada dewan kurator, orang-orang kampus ahli yang melihat bahwa nih kualitas kita ingin seperti ini nih harga yang paling wajar harga ini nih," jelasnya.