REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Juru Bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan, video rekaman kandidat Presiden Amerika dari Partai Republik Donald Trump yang berkoar-koar akan berhubungan badan dengan seorang wanita bersuami bisa dikategorikan sebagai serangan seksual.
"Presiden Barack Obama menilai upaya Trump untuk meraba-raba perempuan dan mencium mereka merupakan sikap yang menjijikkan. Sikap Trump yang terungkap dalam rekaman itu bisa dikategorikan sebagai serangan seksual," kata Earnest seperti dilansir Independent, Rabu, (12/10).
Oleh karena itu, kata dia, banyak orang percaya perkataan Trump semacam itu harus dikecam. Earnest juga tak terkejut jika Trump membuat kisruh di Partai Republik. Selama ini Partai Republik hanya mencari orang yang sikapnya oposisi dari Presiden Obama. "Sekarang kalian menuai apa yang kalian tanam."
Pemerintahan Obama juga telah mempertimbangkan undang-undang perpanjangan hak bagi korban pemerkosaan. Obama menandatangani Sexual Assault Survivor's Bill of Rights. Undang-undang ini berisi hak-hak spesifik korban serangan seksual.
Dalam undang-undang itu, korban pemerkosaan tak perlu takut dengan adanya tanggal kedaluarsa kasus pemerkosaan sebab memang dihapuskan. Mereka bisa menuntut pemerkosa kapan saja saat mereka siap.
Ketua DPR Amerika Paul Ryan kecewa dengan sikap Trump. Ia langsung membatalkan undangan kampanye pemilihan presiden di Wisconsin. "Saya tak akan lagi melakukan kampanye untuk membela Trump, saya akan lebih fokus pada Kongres saja," katanya. "Kalian semuaharus melakukan yang terbaik untuk distrik kalian. Fokus untuk memenangkan suara untuk Kongres."
Baca juga, Rekaman Pembicaraan Mesum Mencuat, Trump Tamat?
Rupanya Trump sangat marah dengan sikap Ryan yang tak mau mendukungnya lagi. "Saya nilai Ryan memang lemah dan tak efektif, bahkan saya juga meragukan loyalitas dia di Partai Republik."
Menurut Trump selama ini Ryan hanya seperti belenggu baginya. "Baguslah belenggu sudah dilepaskan dari saya, mulai sekarang saya bisa berjuang bagi Amerika dengan cara yang saya mau," katanya.