REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku lebih dulu membersihkan internalnya sebelum membersihkan institusi lain. Begitupun dalam kasus operasi tangkap tangan (OTT), Polri juga lebih dulu melakukan sidak ke jajarannya sebelum melakukan OTT di gedung kementerian perhubungan pada Selasa (11/10) sore kemarin.
"Iya kami gali dulu itu, jadi jangan sampai kita dianggap menangani divisi lain, instansi lain tapi kami nggak ditindak, kami bertindak, tolong ekspos bahwa sudah ada penindakan duluan oleh kepolisian oleh Polda Metro Jaya," ujar Tito Karnavian di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (11/10).
Tito berujar bahwa pada pekan lalu anggotanya lebih dulu melakukan operasi tangkap tangan dalam pengurusan Surat Izin Mengemudi (SIM). Operasi tersebut dilakukan oleh PMJ di Satpas SIM Daan Mogot, Satpas SIM Polres Metro Bekasi, Polresta Tangerang Selatan, dan Polresta Depok.
Adapun tersangka yang diamankan dalam operasi tersebut yakni Bripka SH, AKP M, Aiptu MD, Aiptu S, Bripda JS, dan Bripda SY. "Ya jadi sudah ada penindakan SIM-SIM ya, yang di bekasi yang di Tangerang, segala macam ada empat," ujarnya.
Fokus operasi ini, kata Tito merupakan wujud dari paket bersih-bersih internal Polri. Sehingga dirinya sudah memerintahkan jajaran Propam seluruh Indonesia untuk bertindak. Terutama sambungnya fokus pada SIM dan Samsat. "Saya sudah perintahkan propam untuk bertindak seluruh Indonesia, terutama fokus saya di SIM dan Samsat," ujarnya sebelum berlalu.