REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengakui pihaknya perlu lebih banyak membangun rumah susun (rusun). Ini dilakukan untuk menyukseskan program normalisasi sungai dan kali Ibu Kota.
Menurut dia, saat ini ketersediaan rusun di Jakarta masih kurang, jika dibandingkan dengan jumlah warga yang rencananya akan direlokasi dari bantaran sungai dan kali. "Makanya kami mesti kejar pembangunan rusun sebanyak mungkin. Saya tidak mungkin tega memindahkan orang dari sungai kalau rusunnya belum siap," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (11/10).
Ia menjelaskan jumlah rusun yang masih tebatas ini juga menjadi salah satu alasan lambatnya program normalisasi sungai dijalankan. Bahkan, ia memprediksi saat ini baru sebagian warga dari bantaran sungai yang dipindahkan ke rusun.
Terkait dengan persoalan itu, Ahok berencana meminta kewajiban tambahan dari pengembang yang memiliki proyek di ibu kota. "Kalau rusun sudah siap, saya akan dorong relokasi," tuturnya.