REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bencana banjir bandang yang melanda pemukiman penduduk dan jalan raya di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat berangsur surut. "Berdasarkan pemantauan tim di lapangan bahwa sampai dengan saat ini banjir di Kabupaten Pangandaran telah surut," kata Koordinator Humas dan Protokoler Badan SAR Nasional (Basarnas) Bandung, Joshua, Selasa (11/10).
Hasil operasi SAR dan pemantauan bencana banjir dan longsor telah merendam dan merusak rumah warga serta jembatan di Pangandaran. Selain kerugian materi, kata dia, bencana tersebut menyebabkan dua warga meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor.
"Korban satu orang meninggal atas nama Iqbal umur tujuh tahun, dan Barjo 53 tahun," katanya.
Seorang warga Pangandaran, Nana mengatakan genangan air sebagian besar di daerah yang terdampak sudah surut. Namun jembatan yang amblas, kata dia, belum diperbaiki sehingga pengguna kendaraan yang mau ke Pangandaran menuju Ciamis maupun sebaliknya harus memutar arah ke Tasikmalaya.
"Jembatan tidak bisa dilewati, jadi repot juga, soalnya kemarin saya mau pulang ke Pangandaran harus lewat Tasikmalaya," kata Nana.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran menyampaikan dua ribuan rumah penduduk terendam banjir dan dilanda longsor akibat hujan deras mengguyur wilayah itu. Hujan deras yang berlangsung sejak Sabtu (8/10) sampai Minggu (9/10) telah menyebabkan air sungai yang bermuara ke laut meluap. Selain banjir dan longsor, jembatan utama sebagai akses Pangandaran-Ciamis juga amblas, sehingga tidak dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat.