Senin 10 Oct 2016 16:33 WIB

Cilacap Dilanda Longsor dan Banjir

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nur Aini
Ilustrasi tanah longsor.
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Ilustrasi tanah longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Hujan deras yang terus terjadi di wilayah Jawa tengah bagian barat selatan sejak beberapa hari terakhir, kembali menimbulkan bencana banjir. Sedikitnya, sejak Ahad (9/10) hingga Senin (10/10), ada 10 desa yang ada di wilayah Kecamatan Kedungreja dan Sidareja yang dilanda banjir.

Hujan yang terjadi terus menerus pada Ahad petang hingga malam juga menyebabkan longsor di jalur utama lintas selatan yang menghubungkan Kota Yogyakarta dan Bandung. Longsor terjadi di dua titik di Desa Panulisan, Kecamatan Dayeuhluhur, menjelang Maghrib, hingga menyebabkan antrean panjang kendaraan.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Tri Komara Sidhy, mengatakan longsor yang terjadi di dua titik tersebut menyebabkan semua kendaraan dari dua arah tidak bisa lagi melintas. Hal ini karena hampir semua badan jalan tertutup longsoran tanah, dengan ketebalan lebih dari satu meter. ''Akibat kejadian tersebut, lalu lintas sempat ditutup total dan dilakukan pengalihan. Dari arah Bandung dialihkan melalui Pasir Kunyit-Langgen-Banjar dan sebaliknya,'' ujarnya.

Namun setelah dikerahkan beberapa alat berat, longsoran tanah tersebut berhasil disingkirkan. ''Sekitar pukul 02.00, arus lalu lintas sudah bisa melintas lagi,'' ujarnya.

Meski demikian,, hingga Senin pagi, arus kendaraan masih dilakukan sistem buka tutup karena kondisi jalan masih dilakukan pembersihan dengan penyemprotan air. Untuk itu, dia meminta kendaraan yang hendak menuju Jawa Tengah, sebaiknya melalui jalur pantura lebih dulu.

Sementara untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya longsor susulan, Tri Komara menyatakan, pihaknya akan menyiagakan sejumlah alat berat di wilayah perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah. ''Dengan demikian jika terjadi longsor lagi, maka alat berat yang ditempatkan di perbatasan tidak perlu bergeser terlalu jauh,'' katanya.

Selain longsor tersebut, ruas jalan alternatif selatan-selatan yang berada di Kecamatan Patimuan Kabupaten Cilacap, Senin pagi juga sempat terendam air akibat luapan Sungai Pelimpahan. Hal ini juga menyebabkan arus kendaraan yang melalui jalur tidak bisa melintas.

''Dari perkembangan terakhir Senin (10/10) pukul 13.00 WIB, banjir akibat meluapnya Sungai Pelimpahan di Desa Patimuan sudah mulai surut. Saat ini, tinggi air di jalan raya pelimpahan rata-rata 30 centimeter,'' ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement