Senin 10 Oct 2016 09:18 WIB

Jembatan Penghubung Jabar-Jateng di Banjar Ambles

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Jembatan Ketapang, penghubung antara Provinsi Jawa Barat dengan Jawa Tengah ambles, di Kecamatan Purwaharja,  Kabupaten Banjar, Senin (10/10).
Foto: Republika/Rizky Suryandika
Jembatan Ketapang, penghubung antara Provinsi Jawa Barat dengan Jawa Tengah ambles, di Kecamatan Purwaharja, Kabupaten Banjar, Senin (10/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJAR -- Sebuah jembatan penghubung antara Provinsi Jawa Barat dengan Jawa Tengah ambles di Jalan Letnan Brigjen Muhammad Isa, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar sejak Ahad, (9/10) malam. Warga setempat, Dadan, mengatakan sejak Ahad, (9/10) sekitar pukul 11.00 WIB sudah terlihat adanya retakan di jembatan Ketapangjaya tersebut.

Ia pun menaruh curiga bahwa jembatan berpotensi ambles lantaran derasnya hujan selama dua hari belakangan. Sehingga warga memilih berinisiatif membuat penghalang agar tak ada kendaraan lewat guna menghindari jatuhnya korban. "Plang kayu menghalang sudah dibangun sejak siang biar orang dan kendaraan tidak lewat. Soalnya sejak siang itu saya lihat sudah retak," katanya saat ditemui di lokasi, Senin (10/10) pagi.

Ia menjelaskan jembatan itu merupakan penghubung antar provinsi. Sehingga dengan amblesnya jembatan malah semakin merepotkan warga. Ia menduga amblesnya jembatan lantaran derasnya air sungai disertai aliran sungai amat sempit. Sehingga aliran sungai di bawah jembatan tak sanggup menahan derasnya arus.

"Lubang air untuk saluran sungainya kecil banget, seharusnya dibuat lebih lebar dan besar supaya kalau hujan deras bisa menampung arus air, apalagi kalau ada sampah kan jadi makin menghambat arus air. Akhirnya malah mengikis jembatan," ujarnya.

Sementara itu, warga lainnya, Eka mengaku tidak aneh dengan kejadian amblesnya jembatan. Pasalnya jembatan memang kerap diperbaiki lantaran sering rusak. Menurutnya, jembatan selalu mengalami pengikisan dari air sungai. Sehingga ketinggiannya selalu menurun.

"Jembatan ini sering ditambal karena pernah ambles hampir tiap tahun, tapi kecil amblesnya. Baru kali ini ambles paling besar, karena kikisan sungai makin parah setelah hujan deras dua hari," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement