Senin 10 Oct 2016 08:16 WIB

Tebu Dataran Tinggi Balitbangtan Dikembangkan di Kerinci

Tanaman tebu
Foto: Antara
Tanaman tebu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Tebu dataran tinggi hasil inovasi Badan Litbang Pertanian dikembangkan di Kerinci. Pengembangan ini merupakan tindaklanjut dari MOU antara Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) yaitu Puslitbang Perkebunan, Balit Tanaman Serat (Balittas) dan BPTP Jambi dengan Pemda Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

Pelepasan  Varietas Tebu Unggul Lokal Dataran Tinggi yang diberi nama  'Agribun Tebu Kerinci' dilaksanakan pada Kamis lalu (6/10) di Bandar Lampung. Kebala Balittas Emy Sulistyowati mengatakan pelepasan varietas tebu Kerinci ini diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut khususnya di dataran tinggi.

Selain varietas tebu varietas lain yang juga dilepas adalah dua varietas baru Kenaf yakni Kenafindo 1 dan 2 – Agribun, dua varietas baru tanaman Jarak pagar yakni Jet 1 dan Jet 2 Agribun serta satu varietas baru sisal NH11648.

Kepala BPTP Jambi Moh. Takdir Mulyadi mengatakan Provinsi Jambi  khususnya Kabupaten Kerinci memang memproduksi gula merah. Potensi ini terus dikembangkan oleh Pemda setempat. Pada tahun 1940-an, tebu lokal dari Desa Sungai Asam, Kecamatan Kayu Aro Barat, Kabupaten Kerinci sudah ada 5 jenis tebu lokal (Tebu cokelat, kapur/putih, hitam, krak (setiap cabang ada tunas dan lurik hijau kuning), mangli (warna hijau kuning dan besar-besar).

Saat ini, kata dia, jenis tebu lokal yang ada di Desa Sungai Asam tersebut  tersisa 3 jenis (tebu cokelat, putih dan hitam). Tebu kuning atau tebu bambu yg berkembang saat ini merupakan tebu yang didatangkan dari Desa Jambu pada tahun 1944. Kadar gula tertinggi dari semua jenis tebu yg ada adalah tebu kuning yang sekarang tumbuh meluas sekitar 99,7 persen dari seluruh tebu yang ada. Sisanya adalah tebu lokal asli. Tebu kuning sudah dilepas menjadi tebu unggul lokal dataran tinggi dengan nama 'Agribun Tebu Kerinci'.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement